DILI, 03 Desember 2024 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Global Fund merayakan 20 tahun Global Fund mendukung Timor-Leste dalam mengeliminasi penyakit HIV/AIDS, Tuberkulosis (TBC) dan Malaria di negara ini.
Turut hadir dalam acara perayaan tersebut dihadiri oleh Presiden Republik, Jose Ramos Horta, Wakil Menteri Kesehatan urusan Penguatan Institusi., José dos Reis Magno, Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Timor-Leste, Arvind Mathur, Ketua Country Coordinating Mechanisms Timor-Leste (CCM TL), Filipe da Costa dan anggota pemerintah.
“Dua puluh tahun yang lalu, HIV/AIDS, Tuberkulosis, dan malaria merupakan tiga penyakit menular utama yang membunuh jutaan orang setiap tahunnya. Pada tahun 2002, dunia bergabung untuk melawan ketiga penyakit tersebut, dan melalui pembentukan Global Fund. Pada tahun 2003 Timor-Leste berhasil menerima dana untuk pertama kalinya dari Global Fund sebesar USD 2,876,903 untuk pengendalian penyakit malaria selama tiga tahun. Sejak saat itu, kita telah mengalami banyak kemajuan dan pada tahun 2023 hingga 2025 telah mendapatkan alokasi dana sebesar US$15,60 juta,” kata Wakil Menteri Kesehatan, José dos Reis Magno dalam sambutannya di Istana Kepresidenan, Dili, selasa ini.
Menurutnya, Timor-Leste bekerjasama dengan mitra Pembangunan berhasil merespon dan memprioritaskan intervensi mitigasi risiko terkait Covid-19 dan kegiatan pemberantasan program HIV, TBC, dan malaria untuk mencegah dan mengurangi ketiga penyakit tersebut di negara ini.
Ditempat yang sama, Ketua Country Coordinating Mechanisms Timor-Leste (CCM TL), Filipe da Costa mengungkapkan, sejak Timor-esteL bergabung dengan Global Fund pada tahun 2003 hingga saat ini, Timor-Leste telah menerima dan menggunakan dana senilai $100 juta lebih, untuk mengeliminasi ketiga penyakit tersebut.
“Dari penggunaan dana 100 juta lebih tersebut kita, berhasil memberikan pengobatan kepada pasien HIV/AIDS yang saat ini sekitar 1.000 lebih, pasien TBC yang berhasil sembuh sekitar 5.000 lebih dan untuk penyakit malaria berhasil dieliminasi hanya menungu sertifikatnya,” jelas Filipe.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua para donator yang telah berkontribusi dana, untuk mengeliminasi ketiga penyakit tersebut di negara berkembang termasuk Timor-Leste.
Selain itu, Perwakilan WHO di Timor-Leste, Arvind Mathur menjelaskan, pencapaian kolektif Timor-Leste dalam memerangi penyakit TBC, HIV/AIDS, Malaria dan sistem kesehatan yang berketahanan dan berkelanjutan di negara tersebut melalui subsidi dana global.
“Timor-Leste menduduki peringkat kedua TBC di Asia Tenggara, namun kemajuan nyata telah dicapai dalam hal penurunan kematian terkait TBC sebesar 55% sejak tahun 2015 dan memiliki deteksi kasus tertinggi dengan 6.171 kasus pada tahun 2023, karena peningkatan penyebaran diagnosis, hal ini dimungkinkan melalui skrining TBC dari rumah ke rumah secara nasional serta penilaiannya kerentanan yang mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi terkena TBC,” kata Arvind.
Dukungan dana dari Global Fund dari tahun 2003 hingga 2026 untuk mengeliminasi penyakit menular di Timor-Leste, sebesar $108,639,978, dari jumlah tersebut untuk penyakit Malaria senilai $41,070,951, HIV/AIDS ($28,387,525), dan TBC senilai $30,946,122, perbaikan sistem kesehatan senilai $2,735,587 dan pencegahan COVID-19 senilai $5,499,792.
Sementara itu, The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria adalah lembaga keuangan internasional nirlaba yang mengumpulkan dan menyalurkan dana untuk memerangi tiga penyakit tersebut: AIDS, Tuberkulosis, Malaria.
The Global Fund dibentuk oleh PBB pada tahun 2002. Lembaga ini bermitra dengan Pemerintah, Masyarakat, Sektor swasta, Komunitas terdampak dari ketiga penyakit tersebut.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
