DILI, 07 november 2024 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Perminyakan dan Sumber Daya Alam (MPRM -tetun) hari ini meluncurkan kehadiran Society of Petroleum Engineers (SPE) di Timor-Leste sebagai bagian dari memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam minyak dan gas (migas).
Menteri MPRM, Francisco Monteiro mengungkapkan kehadiran SPE untuk pertama kalinya sebagai suatu komunitas untuk mengumpulkan para ahli dan teknik yang bekerja di industri migas serta para mahasiswa dan dosen.
“Pemerintah selalu mendukung inisiatif yang bertujuan untuk mengumpulkan para professional bersama untuk bidang kompleks seperti perminyakan dan menjadi wadah untuk mengumpulkan diskusi dan debat yang berkaitan dengan sektor perminyakan,” ucap Menteri Francisco usai melakukan peluncuran di City8, kamis ini.
Ketua SPE Timor-Leste, Fernando da Silva mengatakan SPE adalah organisasi profesional nirlaba yang didirikan untuk melayani para insinyur, ilmuwan, manajer, dan profesional lain di sektor hulu industri minyak dan gas. Dengan lebih dari 127.000 anggota yang tersebar di 145 negara, SPE berfungsi sebagai forum global untuk pertukaran pengetahuan teknis dan praktik terbaik dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas.
“Tahun ini bersama rekan-rekan kami berpikir bahwa komunitas ini harus ada di Timor-Leste karena industri perminyakan mengambil bagian penting di Timor-Leste dan banyak SDM kita berkecimpung disana dan untuk itu secara teknis kita bisa saling melengkapi,” ucapnya.
Menjadi anggota SPE menawarkan berbagai keuntungan yang dapat mendukung pengembangan profesional dan jaringan dalam industri minyak dan gas, untuk mengikuti ratusan konferensi, workshop, akses langsung ke teknologi inovatif, pengetahuan teknis, dan interaksi dengan rekan-rekan di industri, yang semuanya membantu dalam pengembangan profesional.
Ia melaporkan, saat ini SPE di Timor-Leste baru memiliki 50 anggota dengan sebagain besar adalah perwakilan dari perusahaan seperti Timor GAP dan Otoritas Nasional Perminyakan (ANP -tetun) dan akan terus disosialisasikan.
“Kedepan kami akan bersosialisasi serta melakukan diskusi teknik untuk memberi ruang bagi semua orang untuk diskusi, kehadiran SPE bisa menjadi forum bagi para anggotanya untuk memberikan kesempatan bagi semua orang membagikan pengetahuannya dan tentunya memberikan jaringan untuk perubahan teknologi khususnya di sektor perminyakan dan terkoneksi pada dunia luar untuk menambah pengalaman dan materi baru,” ungkapnya.
Ketua Timor GAP, Rui Soares juga bangga dengan kehadiran SPE bisa membantu sektor migas dalam menyiapkan SDM yang bermutu dan mampu berkoneksi dengan professional migas tidak hanya di dalam negeri tetapi dari berbagai negara.
“Ini sangat bagus dan untuk sektor ini bisa mengumpulkan individu dari berbagai perusahaan untuk bersama belajar dan ini memiliki jaringan di berbagai negara dan kita ketahui bahwa pengembangan sektor perminyaka di Timor-Leste masih berjalan dan dengan kehadiran asosiasi ini bisa mencari solusi untuk tantangan yang mungkin kita hadapi,” pujinya.
Setiap Anggota SPE akan menerima langganan gratis untuk Journal of Petroleum Technology (JPT), majalah unggulan SPE, serta e-newsletter JPT. Ini memberikan informasi terkini tentang tren dan inovasi di industri.
SPE menyediakan platform seperti SPE Connect untuk komunikasi virtual antara anggota, memungkinkan pertukaran pengetahuan dan kolaborasi global. Selain itu, ada juga sumber daya pengembangan karir termasuk papan pekerjaan industri.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz