iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

Insfrastruktur dan SDM jadi tantangan Timor-Leste hadapi IUU fishing

Insfrastruktur dan SDM jadi tantangan Timor-Leste hadapi IUU fishing

Lokakarya tentang “Perumusan strategi dan rencana aksi nasional untuk mematuhi Perjanjian FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB) tentang Tindakan Negara Pelabuhan (Port State Measures Agreement - PSMA) dan instrumen internasional pelengkap untuk memerangi IUU fishing” yang digelar di Orchid Room Timor Plaza, senin (23/09). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 23 september 2024 (TATOLI)— Sekretaris Negara urusan Perikanan, Domingos da Conceição dos Santos mengakui insfrastruktur yang memadai dan kecukupan Sumber Daya Manusia (SDM) jadi tantangan utama Timor-Leste dalam menghadapi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur atau IUU (Illegal, Unreported and Unregulated) fishing.

Pejabat itu menegaskan hal tersebut dalam sebuah lokakarya tentang “Perumusan strategi dan rencana aksi nasional untuk mematuhi Perjanjian FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB)  tentang Tindakan Negara Pelabuhan (Port State Measures Agreement – PSMA) dan instrumen internasional pelengkap untuk memerangi IUU fishing” dari 23 hingga 27 september 2024.

“Saya yakin dengan perjanjian ini Timor-Leste sebagai negara yang baru berkembang juga ikut mendeklarasikannya meskipun masih menghadapi kekurangan SDM, infrstruktur yang belum cukup tapi Kementerian berkomitmen dan selalu aktif untuk hadir dalam pencegahan IUU fishing,” ungkap Sekretaris Negara Perikanan di Orchid Room Timor Plaza, senin ini.

Ia berterima kasih pada FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa) karena telah berupaya untuk mendukung Timor-Leste dalam aksesi ke dokumen PSMA dengan menghadirkan para ahli untuk mendukung bimbingan serta memenuhi Resolusi Pemerintah No. 8/2023 sehingga semua instansi terkait bisa berkolaborasi dalam pencegahan IUU fishing.

Perwakilan FAO di Timor-Leste, Paula Lopes da Cruz mengatakan lokakarya tersebut adalah kelanjutan dari ratifikasi negara tentang implementasi dokumen PSMA untuk melihat instrumen, institusi, undang-undang dan proses untuk pencegahan IUU fishing.

“Hari ini kita bersama dalam berbagai sektor, maritim, transportasi maritim, bidang investigasi, karantina dan lainnya selama satu minggu. Kita akan membahas apa yang kurang dan persiapan kita sudah sampai mana, dan setelah diidentifikasi semua masalahnya dengan dukungan dua  ahli tersebut bisa menuliskan strategi nasional untuk menjawab upaya kita,” jelasnya.

Timor-Leste, sebagai negara yang memiliki sumber daya perikanan yang kaya, telah berkomitmen untuk menerapkan kesepakatan internasional dalam upaya memberantas praktik IUU Fishing. Kesepakatan FAO mengenai PSMA merupakan salah satu instrumen penting dalam mengatasi masalah ini.

Rekomendasi untuk setiap negara untuk implementasi dokumen dari FAO terdiri dari penguatan kerangka hukum, pelatihan sumber daya manusia, peningkatan teknologi pengawasan, membangun kemitraan internasional serta edukasi masyarakat. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!