iklan

HEADLINE, IBADAH

Jelang Misa Kudus Paus Fransiskus, Umat Katolik banjiri Tasi-Tolu

Jelang Misa Kudus Paus Fransiskus, Umat Katolik banjiri Tasi-Tolu

Umat Katolik sudah membanjiri kawasan Lapangan Tasi-Tolu, Dili, untuk mengikuti misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus pada pukul 16.30 WTL. Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 10 september 2024 (TATOLI)— Umat Katolik dari 13 kotamadya di Timor-Leste termasuk 797 umat peziarah dari asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia, mulai berdatangan dan membanjiri kawasan Lapangan Tasi-Tolu, Dili, selasa (10/09/2024), untuk mengikuti Misa kudus yang akan dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus.

Meskipun masih pukul 13:25 WTL sebelum misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus dimulai pada pukul 16.30 WTL, Umat Katolik sudah memadati lokasi perayaan misa lebih awal.

Pantauan TATOLI, mulai pukul 06.00 WTL pagi, umat Katolik sudah mulai berjalan kaki menuju Tasi-Tolu. Umat Katolik terlihat  mengenakan kaus berlengan biru dengan kombinasi putih, sebagian memakai kaos berlengan merah kombinasi putih dan ada yang menggunakan kaus berlengan coklat kombinasi putih. Terlihat juga beberapa anak muda-mudi yang menggunakan selendang berwarna keemasan. Kaus-kaus yang dipakai para umat ini kebanyakan bergambarkan wajah Paus Fransiskus. Ada yang menggunakan foto resmi kunjungan Paus ke Timor-Leste.

Selain itu, terlihat para jemaat juga membawa bekal seperti makanan dan air mineral.

Dalam pantauan TATOLI, sepanjang jalan protokol terlihat para umat Katolik  berbondong-bondong menuju Tasi-Tolu. Mereka terlihat sangat antusias untuk mengikuti Misa yang akan dipimpin oleh Paus Fransiskus pada selasa sore ini.

Sementara, di Tasi-Tolu, tampak wilayah sekitarnya sudah dipenuhi oleh antrean warga yang akan memasuki Kawasan Tasi-Tolu dan mengikuti prosesi Misa.

Warga yang hadir pun beragam, mulai dari kalangan muda, berumur (lansia) serta anak-anak yang antusias untuk mengikuti Misa yang sangat jarang terjadi dipimpin oleh Paus langsung di Timor-Leste.

Dalam pantauan, terlihat untuk bisa masuk ke bagian dalam area Tasi-Tolu, terdapat sejumlah pemeriksaan. Para umat Katolik yang datang dilarang membawa sejumlah jenis barang seperti senjata tajam, dan barang-barang tajam lainnya.

Kemudian, dilakukan juga pemeriksaan tubuh atau body checking oleh panitia.

Di bagian dalam, hampir seluruh tempat yang disediakan umat para umat nasrani sudah terisi penuh.   

Salah seorang jemaat umat Katolik yang akan ikut misa akbar tersebut, Joana de Jesus  mengaku  tidakk sabar ingin melihat langsung Paus Fransiskus naik ke atas panggung. “ Sekarang kami bersama berjalan kaki menuju Tasi-Tolu untuk menghadiri Misa Akbar yang dipimpin Paus. Kami memilih untuk datang lebih awal di Tasi-Tolu, karena misa yang dipimpin Paus sangatlah penting bagi kami,” katanya kepada Tatoli.

Begitu juga, Pasquela dos Santos, umat dari kotamadya Liquisa mengatakan, dirinya telah tiba di Tasi-Tolu lebih awal untuk mengikuti misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus.

“Sekarang kami sudah didalam Kawasan Tasi-Tolu. Dan, saat ini sudah banyak sekali umat yang memadati tempat ini untuk mengikuti misa kudus yang dipimpin Paus,” tuturnya.

Dilain pihak, Remília do Santos Correia sebagai umat nasrani menyatakan suka citanya bisa mengikuti misa dan melihat langsung Paus Fransiskus.

“Semoga dengan kunjungan Paus ini bisa lebih mempererat kepercayaan umat Katolik di Timor-Leste,” paparnya.

Dalam pantauan Tatoli terlihat beberapa anggota Kepolisian dan anggota Militer dari F-FDTL  terlihat berjaga di lokasi untuk memberikan keamanan yang maksimal selama jalannya prosesi Misa Kudus yang akan dipimpin Paus Fransiskus di Tasi-Tolu.

Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Timor-Leste selama tiga hari terhitung 09 – 11 september. Dan, pada senin (09/09/2024), menjadi saksi sejarah baru karena setelah 35 tahun silam, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus kembali menginjakkan kaki di Tanah Air, Timor-Leste.

Paus atau pemimpin Gereja Katolik Dunia yang sebelumnya pernah berkunjung ke Timor-Leste,  waktu itu masih Timor-Timur provinsi ke-27 dari Republik Indonesia, adalah Paus Yohanes Paulus II  pada 12 oktober 1989. Kendati kedatangan Paus Yohanes Paulus II  waktu itu terbilang cukup singkat.

Kedatangan Paus Fransiskus dan rombongan dari Papua Nugini mendarat menggunakan pesawat Air Niugini Boeing 737 di Bandara Internasional Nicolau Lobato, Comoro-Dili, Timor-Leste pada senin ini, tepat pukul  14:20 WTL.

Berdasarkan agenda yang ada, tepat pukul 16:30 WTL akan dilakukan misa kudus  yang diperkirakan akan dihadiri oleh 700.000 umat nasrani. Misa direncananakan hanya akan berlangsung selama satu jam lebih dengan proses penerimaan ekaristi sekitar sepuluh menit.

“Misa tidak boleh lebih lama, penerimaan komuni hanya boleh berlangsung lima sampai sepuluh menit, jadi sudah ada 1000 pastor dan suster yang akan dibantu oleh 3000 asisten iman, di Tasitolu dan akan disediakan 20 kapel sederhana. Setiap kapel ada 200 siborium, kita targetkan satu asisten iman memberi komuni pada 150 orang dan berharap lim menit selesai,” jelas Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva. SDB.

Diketahui, kedatangan Paus Fransiskus merupakan bagian dari perjalanan apostolik ke sejumlah negara, yakni ke Indonesia, Papua Nugini dan Timor- Leste, dan akan dilanjutkan ke Singapura pada 11 – 13 september ini.

Tim TATOLI

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!