DILI, 02 september 2024 (TATOLI)— Otoritas Pelabuhan Timor-Leste, Institut Publik (APORTIL, I.P) kembali menyediakan anggaran sebesar $786 ribu untuk pemeliharaan kapal Berlin Nakroma pada oktober tahun ini di Docking Surabaya, Indonesia.
“Anggaran yang kami sediakan untuk pemeliharaan kapal senilai $786.000. Dana yang kami keluarkan sebesar ini saat melakukan pemeliharaan berdasarkan bagian yang rusak, selain itu teknisi akan mendampingi sesuai kontrak dari PT, Dewa Ruci Agung. Jadi, perawatan kapal berjalan dua bulan mulai oktober dan desember kapal harus tiba kembali di Dili,” kata Teknisi Vogal I, Júlio Saldanha Barreto, di Pelabuhan Dili, senin ini.
Dijelaskan, sesuai persyaratan International Maritime Organization (IMO), mesin utama dari Kapal Berlin Nakroma telah gagal. Untuk itu, tim teknis sudah melakukan pendekatan dengan PT Dewa Ruci Agung dan tim teknisnya telah tiba pada minggu 01 september dan mulai membongkar mesin sebelum melakukan pemeliharaan di Surabaya.
Berita terkait : MTK pastikan Kapal Berlin Nakroma lakukan perawatan di Indonesia
Dikatakannya, saat kapal Berlin Nakroma melakukan perawatan di Surabaya akan didampingi oleh tenaga teknis dari APORTIL, I.P dan pihak perusahaan Dewa Ruci Agung sendiri yang akan datang mengantar untuk melakukan perawatan di Surabaya.
Berlin Nakroma adalah feri penumpang dan kargo yang dimiliki dan dioperasikan oleh Pemerintah Timor-Leste sejak tahun 2007. Feri ini merupakan hadiah dari Republik Federal Jerman untuk Timor-Leste yang menghubungkan rute Dili, ibu kota Timor-Leste, Oecusse dan Pulau Atauro.
Feri yang disumbangkan itu dibangun di Surabaya, Indonesia. Kapal tersebut dengan panjang 47,25 m (155,0 kaki), dan memiliki lebar 12 m (39 kaki). Dia dapat membawa hingga 300 penumpang (20 di kelas satu, 149 di depan kelas dua, dan 131 di kelas dua di belakang), dan kargo hingga 110 ton bobot.
Pemeliharaan Kapal adalah kegiatan perawatan dan perbaikan kapal yang dilaksanakan sendiri atau pihak lain baik pada masa operasi atau diluar masa operasi kapal, dalam rangka mempertahankan kelayakan kapal sehingga dapat beroperasi secara maksimal.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
