iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Ian Martin akui Timor – Leste alami perubahan signifikan

Ian Martin akui Timor – Leste alami perubahan signifikan

Mantan Kepala United Nations Mission in East Timor (UNAMET), Ian Martin bertemu Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito Freitas di aula Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama di Pantai Kelapa, Dili, rabu (28/08). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 28 agustus 2028 (TATOLI) – Mantan Kepala United Nations Mission in East Timor (UNAMET), Ian Martin sangat bangga melihat Timor-Leste telah mengalami perubahan yang signifikan.

Ian Martin menyampaikan hal ini saat melakukan kunjungan kehormatan dengan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito Freitas di Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama di Pantai Kelapa, Dili, rabu ini.

“Saya melihat Timor-Leste kini telah mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 1999. Pada peringatan 25 tahun Jajak Pendapat, Timor-Leste mulai membangun infrastruktur di berbagai sektor. Ini adalah kebanggaan, ini adalah tujuan kemerdekaan, pada kesempatan ini saya juga akan mengunjungi beberapa kotamadya untuk menyapa masyarakat Timor-Leste,” kata Ian Martin.

Ia mengatakan merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa untuk kembali ke negara yang damai, dan bersahabat dengan negara-negara tetangganya.

Berita terkait : Sejumlah pemimpin dunia dijadwalkan akan hadiri HUT Referendum Timor-Leste ke-25

Menurutnya, semangat tahun 1999 adalah persatuan tujuan yang luar biasa di antara mereka yang telah mengatasi perpecahan sebelumnya untuk mewujudkan klaim Timor-Leste atas penentuan nasib sendiri.

“Saya berharap perayaan ini akan membantu semangat tersebut dipahami oleh generasi yang terlalu muda untuk mengalaminya secara langsung, dan bahwa Timor-Leste yang merdeka akan memanfaatkan semangat tersebut saat menghadapi tantangan saat ini dan masa depan untuk mengembangkan Timor-Leste menuju kemajuan yang signifikan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama, Bendito Freitas menyambut baik kunjungan Ian Martin ke Timor-Leste dalam rangka berpartisipasi dalam perayaan Jajak Pendapat ke-25.

Menteri Bendito, menginformasikan bahwa Ian Martin, diundang oleh Negara Timor-Leste karena dalam situasi dan kondisi yang sangat sulit tetapi Ia berhasil melaksanakan misinya dengan baik sehingga Timor-Leste dapat memutuskan penentuan nasib sendiri pada saat itu.

“Kami dikunjungi oleh Mantan Kepala UNAMET, Ian Martin, kami berdua berdiskusi dan berbagi pengalaman masa lalu untuk merenungkan bagaimana mengembangkan Timor-Leste di masa depan, beliau sangat bangga karena pada peringatan 25 tahun Jajak Pendapat, Timor-Leste telah mengalami perubahan pembangunan yang signifikan,’ katanya.

Berita terkait : PM Xanana sampaikan persiapan Perayaan HUT Referendum ke-25 ke Presiden Horta

Menteri Bendito juga mengatakan bahwa sudah saatnya bagi Timor-Leste untuk mengakui dan menghargai orang-orang yang berkontribusi bagi kemerdekaan Timor-Leste, termasuk Ian Martin dan masyarakat internasional.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Mantan Kepala UNAMET Ian Martin dan teman-teman internasional lainnya yang telah berkontribusi bagi kemerdekaan Timor-Leste dan sudah saatnya bagi Timor-Leste untuk mengakui dan menghargai dedikasi mereka,’ pungkasnya.

Ian Martin memainkan peran penting dalam proses kemerdekaan Timor-Leste, terutama sebagai Kepala UNAMET watu itu yang mengawasi referendum pada 30 Agustus 1999. Dalam kapasitas ini, ia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa referendum berlangsung secara adil dan transparan, dan memberikan kesempatan bagi rakyat Timor-Leste untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Ia berperan dalam merancang dan melaksanakan proses referendum yang memungkinkan warga Timor-Leste memilih antara otonomi khusus dalam kerangka Republik Indonesia atau kemerdekaan penuh. Hasil referendum menunjukkan bahwa sekitar 78,5% penduduk memilih untuk menolak otonomi khusus dan mendukung kemerdekaan.

Setelah hasil referendum diumumkan, terjadi kekacauan dan kekerasan di Timor, Ian Martin berperan dalam mengkoordinasikan respons internasional terhadap situasi tersebut, termasuk pembentukan pasukan multinasional di bawah pimpinan Australia (INTERFET) untuk menjaga keamanan di Timor-Leste selama masa transisi menuju kemerdekaan.

Dengan kontribusinya yang signifikan dalam pengawasan referendum, mediasi diplomatik, serta penanganan krisis pasca-referendum, Ian Martin membantu mewujudkan restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada 20 Mei 2002.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!