DILI, 03 juli 2024 (TATOLI)— Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili Timor-Leste telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah dan Gereja Katolik di Timor-Leste mengenai opsi tempat tinggal sementara bagi umat NTT (Nusa Tenggara Timur) Indonesia yang ingin menghadiri misa bersama Paus Fransiskus.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik mengatakan tahun ini Republik Indonesia dan Timor-Leste mendapatkan kunjungan langsung dari Paus Fransiskus, tetapi sebagian umat NTT tidak bisa melihat langsung Paus Fransiskus karena terlampau jarak yang jauh antara Jakarta dan NTT.
Berita terkait : Sambut kunjungan Paus Fransiskus, Timor-Leste siapkan $12 juta
“Kami sempat berbicara dengan Pemerintah Timor-Leste dan juga Keuskupan disini dengan mencari opsi terbaik untuk penginapan, mungkin bisa dengan tenda, kalo tidak muat di rumah penduduk, di gereja, dan opsi lainnya sudah diberikan tetapi takutnya ini tidak muat. Jadi, kita akan melihat lagi kedepan seperti apa,” jelas Duta Besar Okto di kantor KBRI Dili, rabu ini.
Dari Timor-Leste sendiri sebelumnya sudah memutuskan untuk menempatkan umat NTT di salah satu bangunan yang sebelumnya digunakan untuk karantina di daerah Tasitolu dan lokasi pembangunan Resort Pelican Paradise di Tibar, Liquiça.
KBRI juga akan berkoordinasi dengan parokia-paroki di NTT agar bisa mengatur umat yang rentang tidak harus ikut ke Timor-Leste, supaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan berharap kunjungan tersebut berjalan aman, tentram, damai dan menjadi berkat bagi semua.
Mengenai dukungan KBRI dalam kunjungan tersebut, Duta Besar Okto mengakui bahwa KBRI tengah mempersiapkan untuk mendatangkan tenaga kesehatan dari Indonesia untuk membuka beberapa pos kesehatan sementara di berbagai titik selama kunjungan Paus Fransiskus.
Berita terkait : Perwakilan Vatikan sampaikan rencana kunjungan Paus Fransiskus ke TL
“Kami akan mencoba memfasilitasi, dengan mendatangkan beberapa dokter dan mungkin bisa kami buat beberapa titik seperti posko untuk kesehatan, bantuan minuman dan makanan ringan yang bisa kami lakukan. Kita lagi cari opsi dan tetap keep in touch dengan panitia supaya semuanya bisa terorganisir dan kolaborasinya bisa sinergi dengan baik,” katanya.
Sebelumnya Uskup Agung Metropolitian Dili, Virgílio Kardinal do Carmo da Silva mengiformasikan bahwa misa di Tasitolu akan dimulai pukul 16:00 WTL pada 10 september 2024 dengan perkiraan umat mencapai 700.000 orang tidak hanya dari Timor-Leste tetapi juga dari NTT – Indonesia dan Australia.
Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, akan mengunjungi Timor-Leste pada 09 – 11 september mendatang.
Berita terkait : Inilah rencana Agenda Kunjungan Paus Fransiskus di Timor-Leste
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz




