DILI, 23 juli 2021 (TATOLI) – Nuncio Apostolik Vatikan untuk Timor-Leste (TL), Monsinyur Marco Sprizzi, menyampaikan rencana kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus ke TL. Rencananya kunjungan akan dilakukan pada tahun depan.
Demikian hal tersebut diutarakan, Nuncio Apostolik Vatikan kepada wartawan usai bertemu Perdana Menteri, Taur Matan Ruak di Kediaman Perdana Menteri, Farol, Dili, jumat ini.
Nuncio Apostolik Vatikan mengatakan dalam pertemuannya dengan PM, Taur membicarakan rencana kunjungan Paus Fransiskus ke TL. Kemungkinan kunjungan akan dilakukan pada 2022.
“Pesan dari Bapa Paus memiliki niat dan keinginan untuk mengunjungi TL. Namun, kunjungan akan terealisasi jika situasi pandemi Covid-19 sudah berakhir dan semua orang telah divaksinasi. Kami berharap kunjungan akan dilakukan pada awal tahun depan,” katanya.
Selain membicarakan rencana kunjungan Paus ke TL, Nuncio Apostolik Vatikan juga menyampaikan pesan terima kasih dari Paus Fransiskus atas persetujuan visa misionaris asing yang sudah disetujui Pemerintah TL.
“Saya membawa pesan terima kasih dari Bapa Suci, atas persetujuan undang-undang tentang imigrasi, suaka dan visa. Undang-undang itu memberikan izin tinggal sementara selama lima tahun kepada misionaris yang melayani umat dan semua orang TL,” katanya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat TL berpartisipasi dalam penerimaan vaksinasi, sehingga dapat menyambut Paus Fransiskus yang rencananya akan mengunjungi TL tahun depan.
Nuncio Apostolik Vatikan mengatakan dalam pertemuan dengan PM, Taur membahas juga soal rencana didirikannya Universitas Katolik di TL.
Menurutnya, pendirian Universitas Katolik adalah proyek untuk meningkatkan pendidikan tingkat tinggi di negara ini.
Selain itu, Vatikan juga mendukung upaya Pemerintah TL dalam upaya mencegah mata rantai penyebaran virus Covid-19.
“Dukungan kami dari Takhta Suci atas upaya yang dilakukan Pemerintah, Parlemen Nasional, masyarakat dan gereja untuk keluar dari pandemi ini, agar kegiatan di semua sektor dapat berjalan normal,” tuturnya.
Undang-Undang Migrasi dan Suaka disetujui melalui pemungutan suara final pada RUU No. 11/217, tanggal 24 Mei, UU Migrasi dan Suaka, dengan suara 42 mayoritas mendukung , tidak ada yang menolak dan tiga abstain.
Pada 12 oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II (Almarhum) mengunjungi TL. Pada kunjungan tersebut Paus Yohanes Paulus II memimpin misa di Tasi-Tolu.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz