DILI, 26 juni 2024 (TATOLI)— Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, akan mengunjungi Timor-Leste pada 09 – 11 september mendatang. Beberapa rencana agenda tempat yang akan dikunjunginya mulai diinformasikan ke publik.
Wakil Koordinator Umum Tingkat Tinggi Gereja untuk Kunjungan Paus, Romo Guilermino da Silva mengungkapkan kunjungan Paus ke Timor-Leste memiliki arti penting bagi Timor-Leste.
Gereja Timor-Leste dan pemerintah telah melakukan persiapan untuk kunjungan Paus Fransiskus. Persiapan tersebut dilakukan bersama dengan pihak Vatikan dan juga pihak-pihak terkait.
Paus Fransiskus direncanakan akan berada di Timor-Leste pada 09 – 11 september 2024. Selama di Timor-Leste Paus Fransiskus akan melakukan sejumlah rencana kegiatan ke beberapa tempat.
Romo Guilermino da Silva dalam Programa Entrevista Eskluziva di Studio Tatoli, Farol, Dili, senin (24/06/2024) mengungkapkan sejumlah rencana agenda kegiatan Paus Fransiskus selama di Timor-Leste.
Berikut ini beberapa rencana kegiatan Paus Fransiskus di Timor-Leste :
- Bertemu Presiden Republik dan pemuka Agama

Presiden Republik, José Ramos-Horta. Foto Tatoli/Egas Cristóvão
Pada 09 september 2024, Paus Fransiskus bersama rombongan akan tiba di Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato, Comoro Dili, Timor-Leste. Paus Fransiskus bersama rombongan tiba di Dili pada siang hari. Setiba di Bandara langsung menuju ke kediaman Nunsiatur Apostolik Motael untuk beristirahat.
Pada sore hari (09 september 2024), Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Republik, José Ramos Horta di Istana Negara, Bairo-pite, Dili. Pertemuan tersebut dihadiri juga oleh perwakilan dari pemuka agama di Timor-Leste, mulai dari perwakilan pemuka agama Katolik, Kristen Protestan, Islam, Hindu, dan Khonghucu.
- Mengunjungi Kongregasi Susteran ALMA dan Gereja Katedral
Pada 10 september 2024, Paus Fransiskus direncanakan akan melakukan kunjungan ke Panti Sosial anak-anak dengan berkebutuhan khusus yang dikelola oleh Kongregasi Susteran Asosiasi Lembaga Misionaris Awam (ALMA) di Pantai Kelapa, Dili.

Selanjutnya, pada hari yang sama, Paus Fransiskus bersama rombongan menuju Gereja Katedral Imaculada da Conceição untuk bertemu dan berbicara dengan para pemuka agama katolik di Timor-Leste. Hadir dalam pertemuan pemuka agama Katolik itu mulai dari Uskup Agung Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva, Uskup dari Keuskupan Bobonaro, Dom Norberto do Amaral, Uskup dari Keuskupan Baucau, Dom Leandro Maria Alves.
Selain itu, hadiri juga para pastor, suster, biarawan dan birawati yang mewakili semua kongregasi yang ada di Timor-Leste. Pertemuan tersebut direncanakan akan berlangsung selama satu jam. Setelah itu Paus Fransiskus akan kembali ke kediamannya untuk beristirahat.
- Paus Fransiskus Pimpin Misa di Tasi-Tolu

Pada 10 september 2024, berdasarkan rencana agenda yang ditetapkan oleh Gereja Katolik dan Pemerintah Timor-Leste berdasarkan keinginan dari Vatikan, Paus Fransiskus akan memimpin Misa bersama di Tasi-Tolu pada 10 september 2024, pukul 16:00 Waktu Timor-Leste.
“Jadi misa bersama akan digelar di Tasi-Tolu pada sore hari. Misa tersebut hanya akan berlangsung selama satu jam dan semua umat diminta untuk sudah hadir disana satu jam sebelum Paus Fransiskus menuju ke Tasi-tolu,” jelas Romo Guilermino.
- Paus Fransiskus bertemu Kaum Muda Timor-Leste di CCD
Pada 11 september 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan kunjungan terakhir ke Pusat Konvensi Dili (CCD – Centro Convenções Dili) untuk bertemu dengan 3.000 Perwakilan Kaum Muda dari seluruh teritori selama satu jam, sebelum akhirnya Paus Fransiskus bersama rombongan menuju ke Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato Comoro, Dili untuk bertolak ke Singapura.

Para pekerja sedang melakukan proses konstruksi di CCD. Foto Tatoli/Francisco Sony
Dalam Programa Entrevista Eskluziva, Romo Guilermino da Silva juga menyebutkan bahwa, saat ini Gereja Katolik di Timor-Leste tengah berupaya untuk mempersiapkan segalanya, dan tentu saja bersama Pemerintah Timor-Leste karena kunjungan Paus Fransiskus tidak hanya untuk kunjungan pastoral tetapi juga merupakan kunjungan kenegaraan.
Sementara, mengenai mobilisasi umat dari kotamadya ke Dili untuk menyambut kunjungan Paus Fransiskus pada 09 september, pihak gereja dan pemerintah akan bekerjasama dengan semua Ketua Otoritas Kotamadya, Kepolisian Nasional Timor-Leste, Otoritas Lokal, dan otoritas terkait lainnya agar pada 09 september semua umat sudah berada di tempat yang telah ditetapkan.
Disebutkan, pusat yang menjadi tempat-tempat tersebut dimulai dari Hera, Kasnafar dan Tibar. Adapun umat dari NTT (Nusa Tenggara Timur) Indonesia yang telah diberikan tempat di Tasi-tolu sebuah tempat karantina dekat Patung Santu Yohanes Paulus II.
Romo Guilermino da Silva juga meminta semua umat yang menghadiri misa di Tasi-tolu, diharapkan mulai menuju tempat misa pada pagi hari dengan membawa bekal sendiri.
“Meskipun misa diselenggarakan pada sore hari tetapi seluruh umat nantinya harus sudah mulai bergerak ke Tasi-Tolu pada pagi hari. Karena kita memperkirakan akan ada 500.000 umat yang hadir. Sementara,” paparnya.
Selain itu untuk persiapan misa sendiri, saat ini ada 1100 orang telah dipilih sebagai Chord/kor dengan dukungan tiga pastor untuk misa. Ke-1100 anggota Chord/kor dipilih dari tiga keuskupan, masing-masing dari Keuskupan Dili ada 700 orang, Baucau (200) dan Bobonaro (200). Sementara, proses pelatihan sedang berlangsung dengan lagu telah disetujui oleh Vatikan dan akan diadakan latihan bersama dua kali pada juli dan agustus mendatang di aula GMT Dili dan Aula Don Bosco Comoro.
Dilain pihak, pada misa yang berlangsung satu jam di Tasi-Tolu, pihak Gereja Katolik akan menyiapkan 3.000 asisten imam atau asisten pastoral. Dimana, asisten imam merupakan pelayan luar biasa (tak lazim) dalam pelayanan liturgi Gereja yang akan membantu 1.000 suster dan pastor untuk memberikan ekaristi pada umat.
Dijelaskan, semua asisten imam akan dipilih dari setiap paroki berjumlah 40 orang dan mereka akan mengikuti pelatihan rutin tentang bagaimana menjadi seorang asisten iman. Semuanya akan memakai Alba (Jubah putih, panjangnya sampai mata kaki dan biasanya dilengkapi sehelai tali pengikat pinggang) yang disiapkan oleh gereja. Sedangkan, untuk Sibori sudah dipesankan khusus dari Indonesia.
Persiapan untuk dekorasi sendiri di Altar Tasi-Tolu dipercayakan kepada Susteran Salesian atau FMA (Figlie di. Maria Ausiliatrice atau Putri-putri Bunda Maria Penolong Umat Kristiani), untuk Catedral diberikan pada Susteran Carolus Borromeus dan untuk di CCD diberikan pada Susteran Canossa.
Ditanya mengenai kehadiran pemuka agama dari negara lain, Romo Guilermino mengungkapkan bahwa saat ini undangn resmi belum dikeluarkan tetapi saat ini sudah ada konfirmasi dari sebagian umat di Australia dan NTT Indonesia yang ikut berpartisipasi.
Selain Timor-Leste, dilansir dari laman resmi VatikanNews, kota-kota besar di kawasan Asia Pasifik yang turut disambangi Paus Fransiskus antara lain, Republik Indonesia pada 03-06 september 2024, dilanjutkan ke Port Moresby (Papua Nugini) Vanimo pada 06-09 September 2024, dan Singapura pada 11-13 september 2024.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz