DILI, 07 maret 2024 (TATOLI)— Perwakilan JICA (Japan International Cooperation Agency) di Timor-Leste, Ito Mimpei melaporkan rencana pembangunan pelabuhan Carabela di Vemasse masih dalam tahap diskusi Kementerian Luar Negeri Jepang.
Ito Mimpei mnyebutkan tahap diskusi yang dilakukan untuk mendapatkan persetujuan tentang dana subsidi bagi pelaksanaan proyek pembangunan pelabuhan di Carabela.
“Anggaran untuk pengerjaannya sekitar tiga juta dolar AS, namun besarannya tergantung dari studi yang akan dilakukan oleh tim konsultan,” jelas Ito Mimpei dalam sebuah acara yang digelar APORTIL di City8, kamis ini.
Sementara, Administrator Pos Administratif Vemasse di Kotamadya Baucau, Elda Freitas, atas nama masyarakat di daerah tersebut, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Jepang karena telah memilih wilayahnya sebagai daerah prioritas untuk pembangunan pelabuhan.
“Saya berharap proyek ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal akses transportasi laut dan memberikan kesempatan kerja yang berkontribusi terhadap pendapatan keluarga,” tegasnya.
Di tempat yang sama Otoritas Pelabuhan Timor-Leste (APORTIL) dari Kementerian Transportasi dan Komunikasi mengadakan lokakarya tentang Rencana Induk Pengembangan Pelabuhan Strategis di Timor-Leste.
Pelatihan diberikan untuk perwakilan perusahaan-perusahaan maritim, serta otoritas Ataúro dan Vemasse, tentang studi pra-kelayakan untuk pembangunan infrastruktur pelabuhan berukuran sedang di daerah pesisir, yaitu Carabela di Baucau, Beaço di Viqueque dan Kitahara Mahata di Oé-Cusse.
Ketua APORTIL, Feliciano Correia, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk bertukar pikiran dan mendengarkan saran dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam studi pra-kelayakan, mulai dari teknologi, biaya operasional, serta dampak lingkungan dan sosial.
“Pembangunan pelabuhan Carabela merupakan prioritas utama karena nantinya akan digunakan sebagai pusat distribusi logistik untuk kota-kota di zona timur. Tahap berikutnya adalah pelabuhan Mahata, sementara pelabuhan Beaço termasuk dalam rencana pemerintah untuk digunakan untuk proyek-proyek lain,” katanya.
Ditanya mengenai jadwal dimulainya proyek, pihak berwenang mengatakan bahwa belum ada tanggal yang pasti untuk konstruksi karena masih dalam tahap pra-studi kelayakan dan kemudian tender akan dibuka,” tutupnya.
Diketahui proses pra-studi kelayakan untuk pelabuhan-pelabuhan prioritas tinggi di Timor-Leste telah dimulai pada bulan September 2023 dan akan selesai pada Juni 2024.
JICA telah memilih pelabuhan-pelabuhan prioritas tinggi yang selaras dengan pelabuhan Program Pemerintah Konstitusional IX untuk melakukan studi pra-kelayakan, seperti Pelabuhan Carabela di Baucau dan Pelabuhan Beaço di Viqueque, serta studi tambahan untuk Pelabuhan Oe-Cusse.
Selain itu, studi pra-kelayakan mencakup temuan fakta (logistik dan penumpang), survei kondisi alam, desain awal, estimasi biaya dan lain-lain.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz