DILI, 29 februari 2024 (TATOLI)— Pemerintah Korea Selatan (Korsel) melalui Duta Besarnya di Timor-Leste, Shin Mantaek meminta Pemerintah Timor-Leste untuk mengupayakan pengiriman tenaga kerja Timor-Leste ke Korsel untuk setiap tahun mencapai target kuota lebih dari 1.000 orang.
“Kuota dari Pemerintah Korsel ke Timor-Leste pada tahun 2023 sebanyak lebih dari 1.000 tetapi tidak menjawab kuota tersebut dan kehilangan kesempatan. Korsel memerlukan tenaga kerja dan Warga Negara Timor yang ingin memperbaiki ekonomi keluarga mulai sekarang bisa belajar bahasa Korea untuk turut serta,” jelas Shin Mantaek dalam acara pelepasan 95 tenaga kerja yang akan bertolak ke Korsel di Timor Lodge, rabu ini.
Berita terkait : 2023 : Tingkat pengiriman tenaga kerja Timor-Leste ke Korsel turun ke 780
Korea Selatan mengalami kemajuan ekonominya cukup pesat sejak tahun 1980-an dengan mengandalkan sektor industri khususnya manufaktur, pada perkembangannya membutuhkan semakin banyak tenaga kerja yang dapat ditempatkan pada sektor industri-industri tersebut.
Diplomat tersebut mengungkapkan Korsel adalah negara yang memiliki aturan dan budayanya sendiri meminta para tenaga kerja harus beradaptasi untuk bisa memberikan kinerja yang baik selama berada di Korsel.
Sekretaris Negara urusan Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan, Rogério Araújo Mendonça meyakini para calon tenaga kerja harus menunjukan sikap disiplin dan kedewasaan dalam tempat kerja sehingga mendapatkan kesempatan lebih lama bekerja.
Sebelumnya, Direktur Kantor Nasional Ketenagakerjaan Luar Negeri (DNEE -tetun), João Correia Pereira melaporkan angka pengiriman tenaga kerja Timor-Leste ke Korea Selatan pada 2023 menurun ke-780 dibandingkan pada 2022.
“Untuk tahun 2023 ini kita telah mengirim 780 tenaga kerja ke Korsel yang bekerja di dua bidang berbeda yaitu, perikanan berjumlah 566 orang dan pabrik berjumlah 214 orang,” jelas João Correia Pereira.
Berita terkait : Tenaga kerja Timor-Leste ke Korsel meningkat hingga 1.078
Meskipun begitu, angka tersebut dinilai menurun dibandingkan pada 2022 yang telah mengirim 1.309 tenaga kerja yang dimana sembilan diantaranya adalah perempuan.
Sesuai data dari SEFOPE tenaga kerja yang terdaftar pada 2022 yang mencapai 1.309, tetapi ada 613 tenaga kerja masih menunggu kontrak. Tenaga kerja terdaftar 2023 mencapai 343 tetapi hanya 11 orang yang masih menunggu kontrak.
Pendaftaran untuk tenaga kerja hanya untuk durasi dua tahun, bagi yang melewati tahun tersebut akan dikeluarkan dari sistem, dan harus memulai dari awal lagi.
Sesuai data dari tahun 2009 sampai tahun lalu 2023, SEFOPE telah memobilisasi 5.868 tenaga kerja ke Korsel dan telah menyumbangkan perpuataran uang sebesar $43 juta ke Timor-Leste sesuai laporan BCTL (Bank Sentral Timor-Leste).
Diketahui, sejauh ini terdapat 1.225 tenaga kerja yang keluar dari sistem pengiriman tenaga kerja dari kerjasama antara EPS-TOPIK dan SEFOPE.
Berita terkait : Lagi, SEFOPE kirim 47 tenaga kerja Timor-Leste ke Korsel
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz