DILI, 05 januari 2024 (TATOLI)— Kantor Nasional Ketenagakerjaan Luar Negeri (DNEE -tetun) di Sekretariat Negara urusan Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE) melaporkan angka pengiriman tenaga kerja Timor-Leste ke Korea Selatan (Korsel) menurun ke 780 dibandingkan pada tahun 2022.
Direktur Nasional DNEE, João Correia Pereira menjelaskan Timor-Leste sendiri telah mengambil bagian dalam program pengiriman tenaga kerja ke Korsel melalui EPS-TOPIK (Employment Permit System – Test in Proficiency in Korean) sejak 2009.
“Untuk tahun 2023 ini kita telah mengirim 780 tenaga kerja ke Korsel yang bekerja di dua bidang berbeda seperti di bidang perikanan berjumlah 566 orang dan pabrik berjumlah 214 orang,” jelas João Correia Pereira pada Tatoli secara eksklusif.
Berita terkait : Lagi, SEFOPE kirim 47 tenaga kerja Timor-Leste ke Korsel
Meskipun begitu, angka tersebut dinilai menurun dibandingkan pada 2022 yang telah mengirim 1.160 tenaga kerja yang dimana sembilan diantaranya adalah perempuan.
Disebutkan, pada mobilisasi tenaga kerja pada tahun 2023 terdapat 15 perempuan yang terdiri dari 14 perempuan bekerja di bidang pabrik dan satu perempuan terpilih bekerja dibidang perikanan. Sementara, 200 laki-laki terpilih bekerja di bidang pabrik dan ada 579 laki-laki yang bekerja dibidang perikanan.
“Sesuai data dari tahun 2009 hingga 2023, SEFOPE telah memobilisasi 5.868 tenaga kerja ke Korsel dan telah menyumbangkan perputaran dana sebesar $43 juta ke Timor-Leste sesuai laporan BCTL (Bank Sentral Timor-Leste),” ungkapnya.
Diketahui, sejauh ini terdapat 1.225 tenaga kerja yang keluar dari sistem pengiriman tenaga kerja dari kerjasama antara EPS-TOPIK dan SEFOPE.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz