DILI, 27 Februari 2023 (TATOLI)— Sebanyak 47 tenaga kerja Timor-Leste, sabtu, 25 februari ini dikirim lagi ke Korea Selatan (Korsel).
Melalui siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan, Sekretariat Negara urusan Pelatihan Profesional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE) melalui Direktorat Tenaga Kerja Asing (DNEE) mengirim lagi, 47 tenaga kerja Timor-Leste untuk bekerja di Korsel.
Sebelum berangkat, pada jumat (24/02), SEFOPE dan DNEE mengadakan acara penandatangan surat pernyataan dengan 47 keluarga tenaga kerja, termasuk empat perempuan, 45 tenaga kerja regular dan 12 tenaga kerja re-entry. Mereka akan bekerja di bagian pabrik. Acara penandatangan digelar di Timor Lodge, Komoro.
Berita terkait : 2022 : 4.000 lebih tenaga kerja Timor-Leste dikirim ke Australia dan Korsel
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Korsel yang berkomitmen untuk tetap mendukung pemuda Timor-Leste, dengan menyediakan pekerjaan. Sehingga dengan pengiriman tenaga kerja ini dapat mengurangi angka pengangguran di negara ini,” kata Direktur Nasional DNEE-SEFOPE, Filomeno Soares melalui siaran pers itu.
Menurutnya, politik Pemerintah TL melalui SEFOPE mengirim pemuda TL bekerja ke luar negeri untuk tidak menjadi pekerja tetap, namun bekerja untuk mendapatkan pengalaman baru dan berpenghasilan, sehingga dapat mengembangkan negara ini seperti negara maju lainnya di dunia.
Direktur itu juga mengimbau kepada 47 tenaga kerja yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Korsel, harus menunjukan perilaku yang baik, menghormati dan mematuhi undang-undang, juga tidak keluar dari sistem.
“Karena jika keluar dari sistem ini akan menutup jalan bagi perusahaan di Korsel untuk memberikan pekerjaan kepada pemuda Timor-Leste lainnya, yang saat ini masih berharap kesempatan untuk bekerja,” ujarnya.
Berita terkait : Tenaga kerja Timor-Leste ke Korsel meningkat hingga 1.078
Dalam acara penandatangan pernyataan perjanjian yang dilakukan, artinya kedua belah pihak telah telah menyetujui keluarganya untuk bekerja di luar negeri. Sehingga, jika terjadi sesuatu kedua belah pihak dari pemerintah dan keluarga yang akan bertanggung jawab.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz