DILI, 16 november 2022 (TATOLI) — Sekretariat Negara Pelatihan Professional dan Kejuruan (SEFOPE -tetun) melaporkan sejak pandemi COVID-19 tahun ini mulai mereda, Pemerintah berhasil mengirimkan 1.078 tenaga kerja Timor-Leste (TL) ke Korea Selatan (Korsel).
“Tahun ini sama seperti Australia, Korea Selatan memberikan kuota untuk 500 orang tetapi kita berhasil mengirimkan sampai 1.078. Mereka terdiri dari sembilan (9) perempuan dan 1.069 laki-laki,” jelas Direktur Nasional Tenaga Kerja Asing, Filomeno Soares di kantor cabang SEFOPE Becora, rabu ini.
Filomeno menjelaskan, angka 1.078 ini meningkat dua kali lipat sejak tahun 2019 yang hanya mencapai 515 tenaga kerja dan 2016 berjumlah 504. Sedangkan untuk tahun-tahun lainnya tidak mencapai angka tersebut.
Menurutnya, jumlah tenaga kerja yang meningkat dengan drastis ini dikarenakan upaya yang dilakukan Pemeirntah melalui SEFOPE dan juga perilaku baik dari para tenaga kerja sehingga menjamin profesionalitas dalam bekerja dengan meningkatkan kepercayaan Korsel ke TL.
“Program pengiriman tenaga kerja ke Korsel ini sendiri bernama EPS (Employment Permit System) dan sudah diterapkan di TL sejak 2009. Jadi, hingga saat ini angka pengiriman tenaga kerja telah mencapai 5.006,” katanya.
Data dari SEFOPE juga melaporkan bahwa jumlah tenaga kerja yang bekerja di bidang Perikanan ada 3.108, Pabrik (1.772) dan Pertanian berjumlah 126. Tetapi, khusus untuk Pertanian telah ditutup sejak tahun 2012.
“Angka ini akan terus meningkat karena sampai akhir november ini ada 90 tenaga kerja akan dikirimkan ke Korsel dan pada desember nanti direncanakan akan mengirim lagi sekitar 200 tenaga kerja,” ucap Direktur Filomeno.
Dijelaskan, dari total 5.006 tenaga kerja TL ke Korsel, tercatat 11 laki-laki telah mengalami kecelakaan hingga kehilangan nyawa.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz