iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE

WHO serukan wilayah Asia Tenggara percepat langkah pengendalian tembakau

WHO serukan wilayah Asia Tenggara percepat langkah pengendalian tembakau

Direktur Regional WHO Asia Tenggara, Saima Wazed. Foto google

DILI, 20 februari 2024 (TATOLI)– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan kepada negara-negara di Kawasan Asia Tenggara untuk mengintensifkan upaya pengendalian tembakau dan penggunaan rokok elektrik.

Saima Wazed, Direktur Regional WHO Asia Tenggara mengatakan meskipun terjadi penurunan tajam selama beberapa tahun terakhir, konsumsi tembakau di Kawasan ini terus menjadi yang tertinggi secara global, dan penggunaan vaping terus meningkat.

“Kawasan ini masih memiliki jumlah pengguna tembakau tertinggi yang menempatkan mereka pada risiko penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, penyakit pernapasan dan jantung. Langkah-langkah mendesak juga diperlukan untuk mengendalikan rokok elektrik, yang belum terbukti efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mengendalikan penggunaan tembakau dan rokok elektrik untuk melindungi kesehatan dan menyelamatkan nyawa,” ujar Saima Wazed dalam surat siaran pers yang diakses Tatoli.

Berita terkait : Hari Tanpa Tembakau Sedunia,  WHO-Kemenkes soroti langkah bebas tembakau

Direktur Regional WHO Asia Tenggara meyakini meskipun penggunaan tembakau di Wilayah Asia Tenggara WHO menurun dari 68,9% pada tahun 2000 menjadi sekitar 43,7% pada tahun 2022, namun, sekitar 411 juta orang di wilayah ini masih mengonsumsi tembakau, sesuai dengan tren terbaru yang dirilis tahun ini.

Kawasan ini memiliki 280 juta pengguna tembakau tanpa asap, hampir 77% dari pengguna tembakau tanpa asap secara global, dan sekitar 11 juta pengguna tembakau remaja dalam kelompok usia 13-15 tahun, yang mencakup hampir 30% dari total global.

Penggunaan rokok elektrik, terutama di kalangan anak muda, meningkat di banyak negara, dengan penggunaan bersama antara rokok elektrik dan rokok konvensional menjadi hal yang umum.

“Thailand, yang telah melacak penggunaan rokok elektrik, melaporkan peningkatan tajam dalam penggunaan rokok elektrik di kalangan anak usia sekolah 13 hingga 15 tahun, dari 3,3% pada tahun 2015 menjadi 17,6% pada tahun 2022,” jelasnya.

Dikatakan, WHO berkomitmen untuk mendukung kebijakan yang bertujuan untuk melawan gangguan industri tembakau dan rokok elektrik demi menjaga kesehatan lebih dari 2 miliar orang di kawasan ini.

Sementara anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Korea, India, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor-Leste telah melarang rokok elektrik, sementara, Maladewa mengatur rokok elektrik sebagai produk tembakau. Selama bertahun-tahun, negara-negara di Kawasan ini telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memerangi tembakau.

Penggunaan tembakau di kalangan pria menurun dari 68,9% pada tahun 2000 menjadi 43,7% pada tahun 2022, dan di kalangan wanita dari 33,5% pada tahun 2000 menjadi 9,4% pada tahun 2022. Penurunan paling tajam di antara semua Wilayah WHO.

Wilayah ini, bersama dengan Wilayah Afrika, berada di jalur yang tepat untuk mencapai target NCD 2025 yaitu penurunan penggunaan tembakau sebesar 30% pada tahun 2025.

Berita terkait : WHO : Industri tembakau merusak lingkungan dan kesehatan manusia

India dan Nepal diperkirakan akan mencapai target PTM (Penyakit Tidak menular) setidaknya 30% penurunan penggunaan tembakau pada tahun 2025, sementara delapan negara lainnya diproyeksikan akan mencatat penurunan, meskipun kurang dari 30%.

“Sementara, Bangladesh telah mengumumkan “Bangladesh Bebas Tembakau pada tahun 2024, dan India telah memprakarsai ‘Tobacco Endgame’,” ucapnya.

Negara-negara di Kawasan ini menerapkan strategi pengurangan permintaan seperti yang dianjurkan oleh paket WHO MPOWER dan inisiatif lain untuk pengendalian tembakau. Mengingat tingginya campur tangan industri tembakau, tindakan yang lebih tegas diperlukan untuk menegakkan hukum dan kebijakan pengendalian tembakau. 

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!