DILI, 09 februari 2024 (TATOLI)– Pemerintah Timor-Leste bekerjasama dengan International Finance Corporation (IFC) dan Bank Dunia berencana untuk merevisi ulang proyek pembangunan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (AIPNL -tetun), Comoro, Dili.
Hal ini disampikan langsung oleh Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis, Gastão Francisco de Sousa usai menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão, Perwakilan IFC, Melissa Day, Menteri Keuangan, Santina José Rodrigues F. Viegas Cardoso, dan Menteri Pekerjaan Umum (MOP), Samuel Marçal.
“Pada pertemuan kali ini, bersama-sama dengan PM Xanana, kami melihat pembahasan terkait rehabilitasi Bandara Internasional Dili untuk melihat bagaimana IFC dan Bank Dunia dapat membantu kita dalam mendorong proyek-proyek ini. Untuk bandara, kami akan melakukan revisi desain, biaya, dan semuanya akan dipresentasikan kembali karena masih belum final,” kata Menteri Gastão pada wartawan di Kantor Pemerintah, jumat ini.
Berita terkait : PT. Waskita dan PT. Amtyhas pemenang kontrak konstruksi Bandara Internasional
Ia menegaskan proyek Bandara Internasional akan dilaksanakan melalui skema Kemitraan Publik-Privat (PPP – Public-Private Partnership) yang akan melibatkan dukungan sumber daya dari sektor publik dan privat.
Menteri Gastão mengatakan dengan IFC dan Bank Dunia akan membantu Pemerintah untuk melihat implementasi proyek besar sesuai kebutuhan masyarakat tidak hanya untuk bandara tetapi untuk pelabuhan, dan jalan.
“Kita ingin merevisi sesuai dengan kebutuhan Timor-Leste. Jangan sampai kita membangun bandara yang besar tetapi sehari hanya ada satu atau dua pesawat yang datang. Kita tidak ingin itu terjadi. Lebih baik dana itu kita gunakan untuk pembangunan lokal,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, Perwakilan IFC, Milisa Day, juga menyampaikan laporan dan program-program yang telah IFC dan Pemerintah Timor-Leste sepakati sebelum implementasinya dilaksanakan.
Pada Pemerintahan Konstitusional yang Ke-VIII diputuskan proyek tersebut mengikuti tipe hybrid PPP, mengingat sifat mekanisme pembiayaan yang melibatkan berbagai sumber pendanaan, seperti pinjaman, hibah, dan dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk pengembangan berbagai fasilitas bandara.
Berita terkait : Pemerintah akan luncurkan proyek pembangunan Bandara Internasional Nicolau Lobato
Pemerintah Timor-Leste telah mendapatkan pinjaman $135 juta dari Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk meningkatkan perpanjangan dan pelebaran landasan pacu, taxiway, apron, sistem penerangan penerbangan, menara kontrol lalu lintas, dan gedung administrasi.
Juga menandatangani perjanjian pinjaman senilai $45 juta, dan perjanjian hibah senilai $28,36 juta dari Pemerintah Australia melalui Australian Infrastructure Financing Facilities for the Pacific (AIFFP) untuk mengembangkan Access Road and Car Park, Maintenance, Cargo, Health Care Facility, Gedung Pemadam Kebakaran, Depo BBM, Pagar Perimeter dan Jembatan Beto Tasi.
Pemerintah Timor-Leste pun mengalokasikan $52 juta melalui Dana Infrastruktur untuk yang dialokasikan bagi keluarga yang terkena dampak dan fasilitas konstruksi sipil lainnya.
Selain itu Kemenkeu (Kementerian Keuangan) juga menandatangani perjanjian senilai $37,5 juta dengan JICA (Japan Internatiobal Cooperation Agency) yang akan dialokasikan untuk pembangunan Gedung Terminal, Sistem Pasokan Air, dan Sistem Pembuangan Limbah.
Berita terkait : Proyek bandara internasional Comoro, JICA akan dukung $37,5 juta
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz