DILI, 10 januari 2024 (TATOLI)— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste dan WFP (Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa) menandatangani perjanjian pembelian Pangan Spesial yang Bergizi (SNF) untuk mengatasi malnutrisi pada ibu hamil dan menyusui.
Melalui siaran pers yang diakses Tatoli menyebutkan, Kemenkes menyediakan dana sebesar $600.000 pada WFP untuk membeli 380 lebih metrik ton ditahun 2024 ini. Produk-produk tersebut akan didistribusikan oleh Kemenkes untuk mengatasi dan menangani malnutrisi akut dan kronis, dan akan bermanfaat bagi 10.000 lebih ibu hamil dan menyusui di 13 kotamadya yang saat ini menghadapi kesenjangan pangan bergizi.
“Dengan menyediakan SNF melalui Pusat Kesehatan Masyarakat, Pemerintah Timor-Leste akan meningkatkan gizi ibu hamil dan menyusui pada situasi penting dalam perkembangan anak mereka,” kata Menteri Kesehatan, Élia dos Reis Amaral melalui siaran pers itu.
Berita terkait: Kemenkes-Uni Eropa bahas kebijakan program kurangi malnutrisi di Timor-Leste
Inisiatif tersebut, dapat mewakili sebuah langkah menuju strategi Timor-Leste untuk mencegah dan memerangi malnutrisi kronis, sehingga dapat menghilangkan krisis kelaparan pada tahun 2030.
Ditempat yang sama, Perwakilan WFP di Timor-Leste, Alba Cecilia Garzon Olivares, menginformasikan bahwa, perempuan dan anak perempuan yang berusia subur menghadapi beban terberat dari kesenjangan pangan bergizi di negara ini.
“Hal tersebut, ditambah dengan dampak COVID-19, peningkatan harga pangan, dan guncangan iklim, menempatkan perempuan pada peningkatan risiko malnutrisi. WFP sangat senang dapat bermitra dengan Kementerian Kesehatan untuk membantu mengatasi kesenjangan ini dan mendukung masa depan yang lebih sehat bagi ibu dan anak di Timor-Leste,” paparnya.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sampai tahun 2020, kurang lebih 45 juta anak-anak dibawah umur 5 tahun di dunia mengalami malnutrisi. Sementara, di Timor-Leste (TL) angka malnutrisi mencapai 8,6%.
Berita terkait: Cegah malnutrisi di Timor-Leste, WFP- Kepresidenan Republik tandatangani MoU
Sehingga, pada maret 2020, lembaga-lembaga internasional yang bernaung dibawah Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), seperti UNHCR, FAO, UNICEF, WFP dan WHO memberikan informasi global agar PBB melakukan perencanaan tindakan global (GAP). Tujuannya, untuk melakukan pencegahan kekurangan gizi bagi anak-anak. Dengan demikian dapat memproses pencegahan dan pengobatan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (ODS), yang mana menjadi target resolusi majelis umum WHO.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz