iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE

15 januari, 88 item obat tiba di Timor-Leste

15 januari, 88 item obat tiba di Timor-Leste

Menteri Kesehatan, Elia dos Reis. Foto Tatoli

DILI, 11 januari 2024 (TATOLI)— Menteri Kesehatan, Elia dos Reis mengungkapkan,  pada 15 januari mendatang 88 item obat akan tiba di Timor-Leste.

Dijelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Perusahaan Sali-Magu telah memproses pembelian obat. Sehingga, pada  15 atau 20 januari 2024, 88 item obat akan sampai di Timor-Leste.

“Menurut jadwal yang ada, antara tanggal 15 hingga 20 januari 2024, ada 88 item obat akan tiba di Timor Leste, dan selanjutnya akan di proses sesuai jadwal yang telah ada,” kata Menteri Elia dos Reis, pada wartawan usai pertemuan rapat Dewan Menteri, di Kantor Pemerintah Dili, rabu.

Diungkapkan, item obat yang di proses oleh Perusahaan Sali-Magu dari negara Bangladesh, India, Singapura, Malaysia, dan Srilanka. Sedangkan 88 item obat yang akan tiba tersebut berupa bahan habis pakai, reagen, dan obat penting lainnya.

Berita terkait : 2024, Kemenkes jamin ketersedian stok obat di setiap Pusat Kesehatan

Ditanya soal krisis stok out obat yang saat ini menjadi masalah di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) termasuk di pusat Kesehatan lainnnya yang ada di negara ini, Menteri menjawab bahwa, ada beberapa item obat yang telah habis pada  Pemerintahan Konstitusi ke-VIII, sehingga Pemerintahan ke-IX melanjutkan proses pembelian obat yang telah habis dan membutuhkan proses.

“Itu karena, Pemerintah ke-VIII telah memberikan masalah bagi Pemerintah ke- IX. Jadi,  kita mengusulkan pembelian obat dengan karakter darurat dari revisi  dengan jumlah yang banyak dan membutuhkan waktu yang lama, sekitar empat  hingga enam minggu,” jelasnya.

Selain itu, Menteri Elia juga mengutarakan bahwa untuk mengatasi masalah kekurangan petugas medis di Rumah Sakit, dan Kemenkes telah mempersiapkan kontrak kerja bagi 1.700 lebih petugas Kesehatan yang telah melamar kerja, dan beberapa diantaranya bisa mulai kerja pada  15 januari.

Ditempat lain, Direktur Klinik di HNGV, Marcelino Correia, menginformasikan, bahwa informasi yang beredar, bahwa banyak pasien yang meninggal di HNGV karena stok out obat itu tidak benar.

“Terkadang pasien yang dirujuk ke HNGV dengan kondisi kritis, namun pelayanan rumah sakit pada Kesehatan pasien berjalan seperti biasanya. Memang benar beberapa stok obat telah habis, namun kita tetap berkoloborasi untuk mempersiapakn obat yang telah habis. Sehingga pasien yang meninggal karena stok obat habis itu tidak benar,” tegasnya.

Berita terkait : Revisi Anggaran 2023, Kemenkes minta tambahan dana jamin stok obat  

Sementara itu, salah satu pasien, Aida da Costa Pinto juga meminta kepada Menteri Kesehatan, untuk secepatnya mengatasi masalah obat di HNGV yang saat ini menjadi keluhan semua pasien.

“Kami meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk mengatasi secepatnya masalah obat yang telah habis di rumah sakit sehingga tidak berdampak pada kesehatan kami,” mintanya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!