DILI, 04 desember 2023 (TATOLI)—Presiden Republik, José Ramos Horta, mendesak para pemimpin dari negara-negara maju untuk melakukan pengurangan emisi karbon, Gas Rumah Kaca (GRK) dan emisi besar lainnya sehingga dapat mencapai Net Zero Emission pada 2050.
Melalui siaran pers yang diakses Tatoli, senin ini, bahwa Kepala Negara Timor-Leste menyatakan pernyataannya itu saat memberikan pidatonya dalam rangkaian kegiatan Konferensi Para Pihak tentang Perubahan Iklim Ke-28 yang dikenal sebagai COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Pihak-pihak dari negara maju harus menunjukkan kepemimpinannya dalam melakukan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dan emisi besar lainnya agara mencapai Net Zero Emission pada 2050,” kata Presiden Horta melalui siaran pers itu.
Presiden Horta juga mengimbau kepada negara-negara maju untuk menyediakan pendanaan, dukungan teknologi dan peningkatan kapasitas dalam menghadapi pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.
“Sumbangan dari negara maju dan negara-negara berkembang senilai $200 miliar setiap tahunnya. Dimana, pada 2025 hingga 2030, dapat berfokus pada masalah adaptasi, mitigasi, kehilangan dan kerusakan,” tegas PR Horta.
Horta juga menyerukan transisi energi yang mendesak dari bahan bakar fosil ke bahan bakar fosil energi terbarukan di negara-negara yang paling banyak menghasilkan emisi, sehingga Timor-Leste berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada 2050.
“Timor-Leste mengalami berbagai dampak dari perubahan iklim seperti, banjir, dan musim kemarau yang panjang. Hal ini mengarah ke penurunan produksi hasil pertanian, peningkatan kerawanan pangan, dan kekurangan,” kata Horta.
Menuru laporan terbatu dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) atau Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim mencatat, emisi, gas rumah kaca yang dibuat oleh manusia telah mendorong pemanasan global sebesar 1,1°C sejak tahun 1850.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz