iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

FAO terapkan tiga program tanggapi masalah kelaparan di Timor-Leste

FAO terapkan tiga program tanggapi masalah kelaparan di Timor-Leste

Perwakilan FAO di Timor-Leste, Paula Lopes. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 09 november 2023 (TATOLI)— Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah menerapkan tiga program penting yang berfokus pada peningkatan produk lokal guna mengatasi masalah kelaparan di Timor-Leste.

Perwakilan FAO di Timor-Leste, Paula Lopes mengatakan, FAO telah memberikan dukungan teknis dan menyediakan kerangka kerja nasional yang sejalur dengan kebijakan pemerintah guna memberikan layanan bagi sektor pertanian di negara ini.

Disebutkan, tiga poin program penting untuk membantu menanggapi masalah kelaparan dan meningkatkan produk lokal yaitu, pertama membantu kaum muda di daerah pedesaan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Kedua, memberikan dukungan dalam meningkatkan nutrisi pangan dan yang terakhir mempromosikan manajemen berkelanjutan untuk sumber daya alam,” jelasnya pada Tatoli di City8, Manleuana, kamis ini.

Diungkapkan, saat FAO ini sedang melaksanakan pelayananan di 30 desa dan akan diperluas ke 46 desa. Hal ini tercakup dalam sepuluh (10) kotamadya kecuali RAEOA (Daerah Administratif Spesial Oecusse Ambeno), Liquica, dan Dili.

Dikatakan, untuk setiap kotamadya FAO telah merekrut 30 orang penyuluh pertanian untuk bekerja di sepuluh kotamadya dan setiap kotamadya memiliki tiga orang. FAO juga menyediakan pengembangan kapasitas untuk menerapkan sistem konservasi pertanian.

“Kami menyarankan kepada para petani di pedesaan untuk tidak menggunakan sistem cangkul tanah dan hanya menggunakan metode tanaman polong-polongan. Kami juga melarang masyarakat pedesaan untuk menghindari perilaku buruk membakar hutan yang dapat berdampak pada perubahan iklim,” ungkapnya.

Dikatakan, hasil dari ketiga program tersebut menunjukkan bahwa petani pedesaan dapat menghasilkan dua kali lipat dari cara tradisional yang selama ini mereka gunakan dan kuantitasnya menunjukkan bahwa enam (6) ton padi yang dihasilkan dalam setiap hektar.

“Adanya peningkatan yang signifikan dalam budidaya jagung dan padi di lahan kering di Viqueque dan Natarbora,” kata Paula Lopes.

Selain itu, FAO juga telah membentuk sebuah tim untuk memberikan informasi global mengenai metodologi peringatan dini selama musim panas yang panjang dan bencana alam di musim hujan kepada para petani. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!