DILI, 20 oktober 2023 (TATOLI)— Institut Nasional Statistik Timor-Leste, Institut Publik (INETL, I.P) menunda penelitian garis kemiskinan di Timor-Leste hingga 2024.
“INETL berencana untuk melakukan penelitian garis kemiskinan di Timor-Leste pada tahun 2023 sesuai dengan Rencana Strategis yang ada, tetapi dengan ada pembentukan Pemerintahan baru, survei ditunda hingga 2024,” kata Ketua INETL, Elias dos Santos Fereira, ketika berpartisipasi dalam kegiatan konsultasi nasional APPC di kantor Kementerian Luar Negeri, Panta Kelapa, kamis ini.
Pemerintah saat ini menggunakan data kemiskinan yang telah diteliti sebelumnya pada tahun 2014, dengan hasil penelitian penduduk Timor-Leste sebesar 41,8% masih dalam garis kemiskinan.
Penelitian yang baru akan memberikan informasi yang sangat berharga bagi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum dalam merancang kebijakan dan program-program yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan.
“Masih belum ada data kemiskinan baru di Timor. Kami tengah mempersiapkan diri untuk tahun depan. INETL pada April 2024 akan memulai penelitian, dan pada akhir 2024 data baru untuk kemiskinan di negara kita mungkin akan keluar,” katanya.
Salah satu alasan utama mengapa penelitian garis kemiskinan penting adalah untuk mengidentifikasi populasi yang berada dalam kondisi kemiskinan. Dengan menetapkan garis kemiskinan yang akurat, pemerintah dapat mengetahui berapa banyak orang yang hidup di bawah garis tersebut dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik mereka.
INETL kini telah menggunakan ponsel dengan sistem operasi android untuk bekerja lebih cepat untuk mengetahui kemiskinan Timor-Leste, dan oleh karena itu diberikan kepada pembuat kebijakan untuk merencanakan kesejahteraan rakyat.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
