DILI, 17 oktober 2023 (TATOLI)— Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rut Krüger Giverin bertemu Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão untuk membahas kembali prioritas Pemerintah untuk membangun ekonomi Timor-Leste.
“Ia (Xanana) menjelaskan kepada saya visi dan rencana-rencana pemerintahan barunya. Dan seperti yang kita ketahui tentang semua tantangan yang dihadapi negara ini, saya juga sangat terinspirasi dan sangat terdorong untuk mendengar prospek pemerintah baru untuk berinvestasi dalam Pembangunan Ekonomi di sini, terutama di bidang infrastruktur,” jelas Dubes Rut Krüger Giverin kepada wartawan di Kantor Pemerintah, selasa ini.
Dalam kunjungan kedua Rut Krüger Giverin di Timor-Leste, Ia merasa terhormat mampu berbincang dengan Perdana Menteri dan mendengarkan perjalanan panjangnya sebagai seorang pemimpin.
Diplomat Norwegia itu mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tidak memiliki program pembangunan khusus di Timor-Leste, meskipun sebelumnya telah terlibat untuk pembentukan dana minyak Timor-Leste.
“Tetapi untuk saat ini, kami tidak memiliki banyak program. Kami hanya mendukung beberapa program yang bekerja untuk hak-hak perempuan dan korban kekerasan seksual, tetapi untuk saat ini, kami tidak memiliki program baru yang spesifik yang sedang kami kerjakan,” ucapnya.
Norwegia dan Timor-Leste memiliki sejarah kerjasama di berbagai bidang, termasuk bantuan pembangunan, perdagangan, dan diplomasi. Norwegia juga telah berperan dalam mendukung upaya Timor-Leste untuk mengelola sumber daya alamnya secara efektif.
Timor-Leste kaya akan cadangan minyak dan gas, dan Norwegia telah memberikan keahlian teknis dan saran tentang pengelolaan sumber daya. Kedua negara telah bekerja sama untuk membangun mekanisme yang transparan dan akuntabel untuk mengelola pendapatan minyak, dan memastikan bahwa pendapatan tersebut digunakan untuk kepentingan rakyat Timor-Leste.
Norwegia adalah salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Timor Leste ketika Timor-Leste mendeklarasikan restorasi kemerdekaannya dari Indonesia pada 2002. Sejak saat itu, kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik dan berkolaborasi dalam berbagai isu internasional.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz