DILI, 12 oktober 2023 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste telah menyelesaikkan pertemuan kelompok kerja tentang aksesi ke Organisasi Perdagangan Dunia (OPD) di Jenewa, Swiss pada 11 Oktober 2023.
Pertemuan tersebut diwakili oleh Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup, sekaligus sebagai Kepala Negosiator aksesi Timor-Leste ke Organisasi Perdagangan Dunia (OPD), Francisco Kalbuadi Lay bersama delegasi Timor-Leste.
Melalui surat siaran pers dijelaskan momen penting tersebut merupakan langkah krusial dalam perjalanan Timor-Leste untuk menjadi anggota penuh organisasi perdagangan global ini. Secara resmi, Timor-Leste mempresentasikan permohonan resminya untuk menjadi anggota OPD pada november 2016.
Pada 07 Desember 2016, Dewan Jenderal OPD memulai pembentukan Kelompok Kerja untuk mengevaluasi permohonan Pemerintah Timor-Leste untuk bergabung dengan OPD sesuai Pasal XII Perjanjian Marrakesh yang mendirikan OPD.
Selama pertemuan ini, Timor-Leste mendapat kesempatan untuk memperkenalkan kemajuan dalam reformasi dan komitmen yang diperlukan sebelum menjadi anggota OPD.
“Ini juga memungkinkan diskusi dengan negara anggota OPD yang lain tentang persyaratan aksesi Timor-Leste ke organisasi perdagangan ini. Agenda Pertemuan Kelompok Kerja mencakup diskusi tentang berbagai topik seperti kebijakan perdagangan, kerangka hukum, dan komitmen akses pasar,” ungkap siaran pers tersebut.
Pertemuan Kelompok Kerja ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pertemuan sebelumnya yang diadakan oleh Pemerintah Timor-Leste, dimulai dari Pertemuan Kelompok Kerja pertama pada 01 Oktober 2020, yang dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada 29 Juli 2021, ketiga pada 29 April 2022, keempat pada 30 September 2022, dan kelima pada 20 April 2023.
Setelah menyelesaikan pertemuan, dalam sesi pleno Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Urusan Ekonomi, dan Menteri Pariwisata dan Lingkungan sebagai Kepala Negosiator Timor-Leste untuk Organisasi Perdagangan Dunia (OPD), Francisco Kalbuadi Lay terus menyelesaikan negosiasi bilateral terkait pintu masuk pasar dengan Duta Besar Katherine Tai dari Amerika Serikat melalui penandatanganan kesepakatan bilateral antara kedua negara.
Sebelumnya, Pemerintah Timor-Leste telah menyelesaikan kesepakatan bilateral terkait aksesi pasar dengan tujuh negara anggota OPD lainnya seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, Kamboja, Uni Eropa, Filipina, dan Kanada.
Oleh karena itu, dalam beberapa bulan ke depan, Timor-Leste dengan tekun berusaha menyelesaikan sisa pertanyaan yang ada dan menyediakan dokumen tambahan termasuk menyelesaikan kesepakatan bilateral dengan negara anggota OPD lainnya seperti Indonesia dan Thailand.
Selama Konferensi OPD di Jenewa, Wakil Perdana Menteri, Francisco Kalbuadi Lay mendapat dukungan dari Menteri Transportasi dan Komunikasi, Miguel Marques Gonçalves Manetelu, dan Menteri Perdagangan dan Industri, Filipus Nino Pereira.
Pemerintahan Konstitusional kesembilan terus berkomitmen untuk membangun ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan untuk kepentingan rakyatnya dan berkontribusi pada perdagangan regional dan internasional ketika Timor Leste menjadi anggota OPD.
Keanggotaan Timor-Leste di OPD dianggap sebagai langkah penting untuk mencapai tujuan meningkatkan perspektif ekonomi, dan mempromosikan hubungan yang lebih kuat dengan komunitas internasional.
Selain itu, kehadiran Timor-Leste di OPD juga berarti komitmen Timor-Leste dalam perdagangan internasional yang terbuka dan transparan, mempromosikan diversifikasi ekonomi untuk meningkatkan lingkungan bisnis.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor. : Armandina Moniz