DILI, 14 september 2023 (TATOLI)—Direktur Utama WordFish, David Mills menegaskan upaya WordFish mendukung Pemerintah dalam meningkatkan produksi akuakultur dan perikanan di Timor-Leste.
“Kami bekerja untuk meningkatkan produksi akuakultur dan perikanan skala kecil serta mempromosikan pengelolaan sumber daya perikanan pesisir berbasis masyarakat untuk memperkuat mata pencaharian dan memerangi kemiskinan dan kekurangan gizi di Timor-Leste,” jelas Davi Mills secara Eksklusif pada Tatoli di kantor Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (MAPPF) Comoro, Dili.
Disebutkan, ada tim peneliti dan ilmuwan lokal dan internasional, dimana WorldFish Timor-Leste dikenal dengan kualitas ilmu pengetahuan dan rekam jejak tujuh tahun bekerja sama dengan pemerintah, LSM, dan masyarakat.
Di Timor-Leste, sekitar 75 persen dari 1,2 juta penduduknya tinggal di daerah pedesaan yang mata pencahariannya bergantung pada pertanian tanaman pangan dan peternakan, yang sebagian besar bersifat subsisten atau semi-subsisten.
Lebih dari separuh balita di negara ini juga mengalami stunting dan 41 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Pemerintah Timor-Leste telah menjadikan pemberantasan kemiskinan dan kekurangan gizi sebagai prioritas utama sejak negara ini merestorasikan kemerdekaannya pada tahun 2002.
“Pemerintah telah mengidentifikasi pengembangan sektor perikanan dan akuakultur yang berkelanjutan sebagai cara untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi serta diversifikasi mata pencaharian,” ungkap laporan yang diakses Tatoli, kamis ini.
Saat ini, hanya sebagian kecil masyarakat Timor-Leste yang terlibat dalam perikanan dan akuakultur. Sensus 2015 melaporkan bahwa 5% rumah tangga terlibat dalam perikanan skala kecil, dan 1,75 persen terlibat dalam akuakultur pada tahun 2016.
Akuakultur air tawar hanya menghasilkan 45,6 metrik ton pada tahun 2008. Inisiatif pengembangan akuakultur oleh WorldFish dan mitranya dalam beberapa tahun terakhir telah membantu meningkatkan angka ini menjadi lebih dari 3.500 metrik ton pada tahun 2016.
Pada tahun 2014, sekitar 15 metrik ton rumput laut diproduksi untuk ekspor, dengan volume yang jauh lebih besar diproduksi untuk pasar lokal.
Saat ini, ikan menyumbang 31 persen dari asupan protein hewani dalam makanan orang Timor-Leste. Konsumsi ikan rata-rata diperkirakan 6,1 kg/orang/tahun (17 kg di daerah pesisir dan 4 kg di daerah pedalaman), jauh lebih rendah daripada rata-rata konsumsi ikan dunia saat ini yang mencapai 19,7 kg.
Pada tahun 2030, diharapkan upaya untuk meningkatkan pasokan dan produksi ikan oleh pemerintah dan mitra dapat meningkatkan konsumsi hingga 15 kg per kapita, dengan produksi akuakultur yang memasok 40 persen ikan yang dikonsumsi secara lokal.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz