iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

MAPPF ingin tinjau kembali kegiatan 397 alumni AICAT

MAPPF ingin tinjau kembali kegiatan 397 alumni AICAT

Menteri Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan, Marcos da Cruz. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 31 agustus 2023 (TATOLI)— Menteri Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (MAPPF), Marcos da Cruz ingin kembali meninjau kegiatan 397 peserta yang telah mengikuti pelatihan di Arava International Agricultural Training Center (AICAT) di Israel.

Dikatakan, sejak 2015 sampai 2022, Pemerintah Timor-Leste melalui kerjasama bilateral dengan Israel yang sudah ada sejak 2002, telah mengirimkan 397 kaum muda untuk mengikuti pelatihan AICAT di Israel.

“Saya ingin ada laporan lengkap tentang apa yang sudah dilakukan oleh para peserta pelatihan tersebut, jangan sampai upaya Pemerintah hanya sia-sia saja karena saat ini sektor pertanian belum ada peningkatan yang signifikan. Saya akan memangil mereka semua yang sudah jadi alumni dan bertanya langsung pada mereka,” jelas Marcos da Cruz di kantor MAPPF Comoro, kamis ini.

Ia ingin agar para peserta pelatihan mampu berinisitif mengembangkan inisiatif sendiri dalam mengimplementasikan sistem pertanian terbarukan dan Pemerintah akan selalu ada untuk memberikan dukungan tetapi jangan menunggu semuanya dari Pemerintah pusat.

Sementara, Alumni AICAT, Pedro Xavier Brito menjelaskan bahawa Ia sendiri bersama kawan-kawannya telah mengembangkan lahan di Viqueque bernama Rai Tahu seluas 25 hektar dengan pendapatan $6.000 setiap tahun.

“Di Viqueque kami sudah mengembangkan hortikultur, peternakan, pertanian dan penghijauan. Sudah ada 25 hektar yang kami kembangkan, disana kami menanam banyak produk seperti jagung, kacang-kacangan, semangka dan lainnya sesuai dengan musim,” ucapnya.

Ia mengatakan semua peserta dari AICAT sebelumnya adalah alumni dari Sekolah Teknik Pertanian (ETA – Escola Tecnica Agricola) di Timor-Leste seperti ETA Fuiluro Lospalos, ETA Moleana Bobonaro, ETA Natarbora Manatuto, ETA Oe-cusse, ada pun mahasiswa dari Fakultas Pertanian di UNTL (Universitas Nasional Timor Lorosa’e) dan UNPAZ (Universitas da Paz).

“Banyak dari kami yang saat ini telah bekerja di berbagai lembaga internasional dan ada yang menjadi penyuluh pertanian di berbagai kotamadya. Kendala yang kami  hadapai adalah kurangnya fasilitas seperti traktor,” jelasnya.

(AICAT) didirikan di Sapir, Isarel, pada tahun 1994 dengan dukungan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertanian. Pusat ini melatih lebih dari 1.000 siswa setiap tahun dari setiap Institut Akademik dan lebih dari 13 negara di seluruh dunia sebagian besar di Afrika dan Asia yang mengikuti pelatihan tersebut.

Pelatihan di AICAT sendiri memberikan berbagai dampak positif seperti di akademik, para siswa pulang dengan keterampilan teoretis dan praktis yang penting bagi negara mereka.

Teruntuk dampak ekonomi sendiri, lulusan AICAT membangun peternakan dan bisnis model yang sukses. Alumni AICAT berintegrasi secara profesional di sektor publik dan swasta membantu perekonomian lokal mereka.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!