DILI 23 agustus 2023 (TATOLI)— Program Pangan Dunia (WFP) mengundang semua entitas terkait untuk membahas dan menyelesaikan masalah ketahanan pangan secara global termasuk di Timor-Leste, dalam merespon makanan bergizi untuk dikonsumsi secara nasional guna mengurangi malnutrisi dan stunting.
Untuk membahas dan menyelesaikan masalah ketahanan pangan secara global termasuk di Timor-Leste, maka Direktur Strategi Mitra Unit Internasional WFP, Stanlake Samkange bersama tim yang bergabung dalam “Global senior Director Strategic Partnership” bertemu Presiden Republik, José Ramos Horta di Istana Negara, Bairo Pite Dili. Selain itu, pada hari yang sama, Stanlake Samkange bersama tim juga bertemu Menteri Koordinador bidang Pembangunan Pedesaan, Mariano Assanami Sabino di kantor Pemerintah, Dili, rabu ini.
Direktur Strategi Mitra Unit Internasional WFP , Stanlake Samkange mengatakan masalah ketahanan pangan terjadi secara global yang berdampak juga pada Timor-Leste. Untuk itu perlu melihat sistem komponen internasional dan lokal.
Direktur Stanlake Samkange saat bertemu Presiden Republik José Ramos Horta juga membahas masalah kenaikan harga beras internasional dan dampaknya terhadap Timor-Leste.
Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak membahas tentang tantangan yang dihadapi Timor-Leste dalam lingkungan global yang sulit seperti harga pangan dan perubahan iklim, khususnya terkait dengan pertanian.
Selain itu Direktur WFP berdiskusi dengan Presiden Horta untuk memobilisasi sumber daya global untuk negara-negara seperti Timor-Leste dan lainnya dalam menyelesaikan masalah pangan.
Dilain pihak, pada hari yang sama, Direktur Stanlake Samkange juga bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Koordinator Pembangunan Pedesaan, Mariano Assanami Sabino di kantor Pemerintah, Dili. Dalam pertemuan itu, keduanya berdiskusi tentang dukungan yang paling efektif dalam mengatasi berbagai elemen dari sistem pangan dan kedaulatan pangan.
“Tidak ada entitas yang dapat melakukan dan menyelesaikannya sendiri. Kami juga telah berdiskusi dengan lembaga internasional lainnya seperti, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Badan dari Kerjasama dan Badan Internasional Korea (KOICA), Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), dan lainnya untuk memberikan dukungan yang paling efektif dalam mengatasi berbagai elemen dari sistem pangan dan kedaulatan pangan,” kata Stanlake Samkange.
Sementara, Wakil Perdana Menteri, Mariano Assanami Sabino mengatakan, air merupakan elemen yang sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman lokal. Produk-produk lokal yang cukup dapat menjawab permintaan konsumen dalam negeri dan mengurangi malnutrisi dan stunting di Timor-Leste.
Dengan demikian, kurangnya pengelolaan pasokan air dan sistem irigasi dapat berdampak pada ketidakstabilan ketahanan pangan di negara ini. Jadi, ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi ekonomi biru.
Diketahui, Pemerintah ke-IX melalui Wakil Perdana Menteri Assanami juga berdiskusi dengan ADB untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan keuangan guna meningkatkan pasokan air dan sistem irigasi di Timor-Leste.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz