iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

Roadmap keanggotaan ASEAN akan untungkan Timor-Leste

Roadmap keanggotaan ASEAN akan untungkan Timor-Leste

Duta Besar Republik Indonesia di Timor-Leste, Okto Dorinus Manik. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 11 agustus 2023 (TATOLI)— Duta Besar Republik Indonesia di Timor-Leste, Okto Dorinus Manik mengungkapkan roadmap Timor-Leste yang sudah disiapkan akan tetap menguntungkan Timor-Leste meskipun proses keaanggotan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) akan memakan waktu.

“Tergantung bagaimana Timor-Leste mengatur waktu karena sekarang sudah ada roadmap dan tinggal berjalan sesuai itu. Kalo bisa berjalan cepat leioh baik kalo bisa 2025. Tapi itu bagus untuk Timor-Leste dalam pembangunan seperti pelabuhan, bandara yang perlu diperbaiki dan fasilitas lainnya. Selain itu para mitra juga ikuti membantu,” jelas Okto Dorinus Manik usai menghadiri seminar ASEAN di Istana Kepresidenan, Bairopite, kamis ini.

Menurutnya, roadmap yang disiapkan Timor-Leste juga akan berguna untuk kemajuan negara tidak hanya untuk menjadi anggota ASEAN tetapi mempersiapkan diri lebih baik lagi.

Berita terkait : Dukung aksesi TL ke ASEAN, Parlemen Nasional akan bentuk komisi

Sebelumnya, Milena Rangel, Wakil Menteri Bidang ASEAN di Timor-Leste juga mengakui bahwa proses aksesi di pilar politik dan sosial mungkin akan cepat selesai tetapi untuk pilar ekonomi memang menjadi tantangan sendiri bagi Timor-Leste.

Menjawab pernyataan Perdana Menteri, Xanana Gusmão tentang proses keangotaan akan berhenti jika masalah di Myanmar tidak diselesaikan, Okto Dorinus Manik mengatakan bahwa seperti apa yang telah dikatakan Presiden Republik, Horta bahwa tidak muda menyelesaikkan konflik di suatu negara.

“Pertanyaan tersebut sudah dijawab dengan Pak Ramos. Memang di dunia ini banyak kasus-kasus masalah demokrasi, hak asasi manusia yang tidak bisa terselesaikan dalam waktu satu, dua hari. Palestina sekarang udah puluhan tahun, Ukraina yang menjadi korban masalahnya dibawa ke PBB nggak selesai,” ungkapnya.

Meskipu begitu Ia menegaskan bahwa pada semua negara anggota ASEAN sudah berupaya dengan lima konsensus dan sampai sekarang prosesnya sudah berjalan.

Lima poin konsensus yang dimaksud itu adalah pengiriman bantuan kemanusiaan, penghentian aksi kekerasan, diselenggarakannya dialog inklusif, pembentukan utusan khusus, dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar.

Presiden Republik, José Ramos Horta mengatakan masalah yang sama juga terjadi di Ukrania, Yemen, Siria dan lainnya dan untuk Myanmar mungkin bisa terjadi jika para militer ingin berhenti.

Berita terkait : Penghentian kekerasan di Myanmar, Xanana : negara ASEAN bersama cari solusi

“Timor-Leste tidak bercampur tangan dengan apa yang ada tetapi mendukung lima konsensus yang sudah disepakati ASEAN untuk menyelsaikan masalah di Myanmar,” katanya.

Ia juga telah mengaskan pada Indonesia bahwa pernyataan PM Xanana Gusmão tidak mengacu pada harapan Timor-Leste utnuk menjadi anggota ASEAN yang sekarang ditargetkan pada tahun 2025.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!