DILI, 16 januari 2023 (TATOLI)— Lembaga Manajemen Peralatan Pendukung Pembangunan Infrastruktur (IGEADI -portugis) mengungkapkan sejak tahun 2018 telah melayani 325 permintaan dari masyarakat untuk melakukan pembukaan dan perbaikan jalan di seluruh teritori.
“Ada lebih dari 600 permintaan yang masuk dari masyarakat dan sampai saat ini sudah ada 325 permintaan yang kita tanggapi atau layani dan masih ada lebih dari 200 yang harus kami tanggapi,” ungkap Ketua IGEADI, Ermenegilda da Costa Laurentina di kantor IGEADI, senin ini.
Ia menyebutkan ada dua kondisi dalam permintaan yang masuk. Jika, permintaan normal harus sampai di Ketua IGEADI baru diorientasikan dan setelah itu diinformasikan apa saja yang perlu dilakukan, sedangkan untuk yang dalam situasi darurat seperti banjir, tanah longsor atapun yang lainnya tim akan lansung ke lapangan.
Dijelaskan, sampai saat ini IGEADI terus berupaya untuk mengerahkan seluruh anggotanya di lapangan tetapi karena banyak alat berat yang rusak maka menghambat semua layanan dapat selesai tepat waktu.
“Ini semua bukan karena kami tidak ingin melayani. Diharapkan kedepannya kami bisa merealisasikan karena ada kondisi dari beberapa alat berat yang kita ketahui belum cukup. Jadi, pada januari ini permintaan yang masuk belum sampai 20,” katanya.
IGE ditransformasikan sejak 2016. Sejak itu negara telah membeli peralatan berat berjumlah 106 buah yang saat ini masih berfungsi ada 101 buah dan lima lainnya sudah rusak.
Selain itu, sebelum ditransformasikan jadi IGE, Pemerintah Jepang sudah mendonasikan 166 buah alat berat termasuk generator, tetapi yang berfungsi saat ini hanya 28 buah dan selebihnya sudah rusak.
IGEADI menyebutkan, sesuai jumlah alat berat yang ada saat ini ada 127 buah, dimana 93 dalam kondisi baik, 17 dalam proses perbaikan dan 23 rusak total.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz