DILI, 03 januari 2023 (TATOLI)— Obras Pontifícias Infancia e Adolescência Missionária (OPIAM) atau Karya Misionaris Anak Dan Remaja dari Paroki Santo Joseph Aimutin hari ini menggelar kompetisi unjuk bakat bagi anak-anak untuk merayakan Hari Anak Misioner Sedunia ke-180.
Ketua Komisi Penyelengara, Frater Agostinho do Rego mengatakan Hari Anak Misioner dirayakan pada Hari Penampakan Tuhan (Epifani) karena Tuhan milik semua bangsa. Jadi, kompetisi ini dilakukan karena semangat misioner, mewartakan Kristus kepada seluruh bangsa yang perlu dibina sejak kecil agar semangat misionernya dapat terus berkobar.
“Tujuan dari program kompeitisi ini untuk merayakan Hari Anak Misioner Sedunia yang ke-180. Ini adalah bagian agar para anak-anak ini bisa menunjukan bakat dan pengalaman mereka di masa depan untuk melayani gereja dan negara,” ungkap Frater Agostinho do Rego di Delta Nova, selasa ini.
Ia berpesan pada anak-anak yang ikut berpartisipasi agar mampu berusaha secara jujur dan harus siap menerima keputusan dan jangan kwatir jika harus kalah karena ini akan memotivasi kalian menyiapkan diri di masa depan lebih baik.
Disebutkan anak-anak yang yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut dari berbagai kelompok lingkungan di Paroki Santo Joseph Aimutin Dili dengan jumlah lebih dari 300 anak.
Kompetisi unjuk bakat ini sendiri terdiri dari Vokal Grup menanyi, Pidato Bahasa Inggris, Pidato Bahasa Portugis dan Peragaan Busana dengan hadia mulai dari $15 hingga $125 serta sertifikat untuk setiap peserta.
Sebelumnya pihak OPIAM juga telah melakukan Novena bersama selama seminggu untuk mendekatkan serta mengenalkan anak-anak dengan Tuhan melalui berdoa selain itu untuk menjaga ikatan anak. Perayaan misa bersama untuk Hari Anak Misionaris Sedunia akan digelar pada 08 januari 2023.
Komandan Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL) Dom Aleixo, Alexandrino da Costa ‘Alex Samurai’ menghargai anak-anak yang aktif di gereja karena saat ini masih banyak anak yang lebih memilih untuk jualan di pinggir jalan.
“PNTL memiliki kewajiban untuk menjaga dan memberikan prioritas kepada anak-anak karena kalian adalah masa depan negara dan gereja,” ucapnya.
Deonisia Moniz do Rego (11 tahun) dari Kelompok Lingkungan Bebonuk Paroki Santo Joseph Aimutin Dili mengajak seluruh anak di Timor-Leste untuk ikut kegiatan OPIAM karena mampu mengajarkan mereka untuk lebih mengenal Tuhan dan merubah karakter mereka menjadi seorang nasrani yang lebih baik.
Di banyak negara di seluruh dunia, 06 Januari tidak hanya menandai kekhidmatan Epifani, tetapi juga Hari Anak Misioner.
Diperkenalkan oleh Paus Pius XI, Hari Anak Misioner bertujuan untuk mendorong anak-anak untuk membagikan kasih Allah kepada orang-orang se-zaman mereka yang membutuhkan di seluruh dunia dan untuk memberikan perhatian lebih besar kepada Pontifical Missionary Childhood Society, yang dikenal di Inggris dan Wales sebagai Mission Together, cabang anak-anak dari Missio.
Mission Together (atau Holy Childhood seperti awalnya disebut dan masih dikenal di belahan dunia) dimulai pada tahun 1843 oleh Uskup Prancis Charles de Forbin-Janson yang mulai meminta anak-anak di Prancis untuk berdoa sehari dan untuk membantu bayi yang hidup dalam kemiskinan di luar negeri.
Pada tahun 2016, Missionary Childhood Society memberikan subsidi kepada 2.621 proyek, di lima benua, dengan total 15,6 juta dolar.
Setiap tahun Gereja Katolik memiliki tradisi memperingati Hari Anak Misioner Sedunia, yang dirayakan di Hari Raya Penampakan Tuhan kepada tiga Raja dan kepada dunia (Epifani). Epifani sendiri dirayakan di hari minggu antara 02 – 08 Januari (minggu pertama Januari). Tahun 1950, Paus Pius XII menetapkan hari minggu pertama januari ini sebagai Hari Anak Misioner Sedunia.
Hari Anak Misioner sedunia diperingati tanggal 06 Januari. Dengan alasan pastoral-liturgis, pada tahun 1950 Paus Pius XII menetapkan Hari Minggu I Januari sebagai Hari Anak Misioner Sedunia bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan. Inilah hari yang mempersatukan semua anak-anak misioner sedunia dalam semboyan ” Children Helping Children ” dan dalam semangat/kebajikan, doa, derma, kurban, dan kesaksian.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz