ATAURO, 21 November 2022 (TATOLI)— Masyarakat di Kotamadya Atauro sangat antusias dengan perayaan Festival Budaya Nasional di kotamadya Atauro. Karena, festival tersebut dapat dapat mempromosikan kerajinan tangan sebagai produk lokal dari kotamadya Atauro.
Perayaan Festival Budaya Nasional di kotamadya Atauro resmi dibuka, senin sore ini di Atauro. Presiden Republik José Ramos Horta didampingi Perdana Menteri Taur Matan Ruak, para anggota Pemerintah dan beberapa Duta Besar di Timor Leste, menghadiri perayaan Festival tersebut.
Festival tersebut digelar dengan tujuan untuk meningkatkan potensi pariwisata, aktivitas budaya, musik dan berbagai event yang akan diadakan selama lima hari.
Perayaan festival tersebut juga membawa kebahagian ba warga Atauro. Dan Gomes sebagai warga dari desa Beloi mengatakan perayaan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Berita terkait : Festival Budaya Nasional resmi dibuka, Presiden Horta yakin Atauro jadi tempat wisata dunia
“Saya sebagai warga Atauro sangat senang atas pelaksanaan perayaan festival di Atauro yang dapat mempromosikan produk lokal di kota ini, khususnya kreativitas kerajinan, seperti, Homan, ukir dan lainnya. Karena, saat ini dapat di promosikan di pasar. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Kepresidenan Republik atas programnya ini, yang sangat bermanfaat bagi semua warga Atauro,” kata Dan Gomes pada wartawan di Atauro, senin ini.
Sementara itu, dalam perayaan ini, banyak warga dari desa Beloi yang mempromosikan kerajinan tangan seperti, homan bote, lafatik, dan warga dari desa Makili mengukir patung.
Sedangkan dari desa Arlo memproduksi sanan rai bersejarah yang dulu digunakan untuk memasak, dan masyarakat hingga kini tetap mengembangkan produk tersebut dengan mempromosikan dalam festival.
Selain itu, Mariano Pereira dari Desa Villa Atauro mengatakan, Atauro merupakan kotamadya baru namun Pemerintah memilih untuk melaksanakan festival di Atauro.
Berita terkait : SEAK siapkan $20.000 untuk festival Kebudayaan Nasional di Ataúro
Hal yang sama dikatakan warga Atauro, Dominga Ximenes dari Desa Watulela bahwa pihaknya sangat senang karena dapat menjual hasil dari kerajinan dan produk lokal, seperti, lafatik, bawang putih dan bawang merah.
“Saya sangat senang, karena dalam festival ini, saya dapat menjual produk saya seperti, bote seharga $1 hingga $5 dan produk hasil kerajinan tangan lainnya sebagainya,” jelasnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz