DILI, 17 November 2022 (TATOLI)—Lembaga Otoritas Inspeksi untuk Aktivitas Ekonomi, Kesehatan, Sanitasi dan Makanan (AIFAESA), sejak januari hingga november 2022, menghasilkan $40.070.00 ($40 ribu). Dana tersebut merupakan pembayaran dari pelangaran pajak tembakau ilegal.
Demikian hal itu dikatakan, Direktur bidang Departamen Pelanggaran Hukum Administrasi AIFAESA, Januario Miranda da Silva, kepada Tatoli di kantornya, Caicoli, Dili.
“Pendapatan tersebut dari sanksi untuk pelangaran yang dilakukan oleh Departamen Pelanggaran Hukum Administrasi AIFAESA. Pembayaran pajak dari pelanggaran tembakau ilegal tersebut dari $100 hingga $500. Jadi, terhitung januari hingga november ini, kami telah menghasilkan dana senilai $40.070.00,” kata Direktur AIFAESA, Januario.
Berita terkait : 2022, AIFAESA identifikasi 39 toko jual tembakau ilegal
Sementara, dikatakan pendapatan yang dihasilkan dari pelanggaran aktivitas inpeksi untuk semua aktivitas ekonomi dari 2017 hingga 2022 senilai $575,660,00.
“Dari jumlah tersebut, untuk pendapatan pada 2022, senilai $99,070,00. Total anggaran itu merupakan pendapatan dari semua pelangaran aktivitas ekonomi diantaranya, melanggar aturan kebersihan, produk expired dan yang lainnya,” ujarnya.
Direktur itu, menjelaskan dari pelanggaran tersebut lebih banyak produk impor yang telah expire dan masalah ijin usaha.
“Kami selalu berusaha melakukan sosialisasi agar para operator, dapat memahami aturan undang-undang yang telah ditetapkan untuk mengawasi aktivitas ekonomi di Timor Leste,” jelas Januario.
Berita terkait : ANCT-TL minta AIFAESA dan PNTL intensif kontrol impor tembakau ilegal
Dilain pihak, pada 2022 AIFAESA telah melakukan inspeksi pada 344 tempat yang melakukan pelanggaran aktivis ekonomi. Dari jumlah tersebut, 39 toko menjual tembakau ilegal, dan telah diproses menurut aturan undang-undang No. 14/2016, tentang pelangaran aktivitas ekonomi.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz