DILI, 04 november 2022 (TATOLI)— Presiden Republik, José Ramos Horta berbicara tentang masalah internasional saat menjadi pembicara utama dalam seminar g7+ di Lisboa, Portugal.
Seminar dengan tema ‘Meza Redonda a Nova Orden Mundiál’ tersebut diadakan di kantor Sekretariat Tetap g7+ di Lisboa Portugal. Seminar tersebut dilakukan untuk merefleksikan krisis politik dunia dan kontribusi untuk merefleksikan realitas untuk sebuah perubahan.
Melalui siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan Kepala Negara Timor-Leste sebagai pembicara terpenting, dan menyampaikan perspektif tentang kerjasama dalam kontribusi mempererat kedamaian, membebaskan rakyat dari konflik, serta mencapai suatu proses perkembangan.
Pemenang Nobel Perdamaian itu meminta kepada Negara Anggota Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi terpenting lainnya, untuk bersama meminta, Rusia menghentikan perang terhadap Ukraina yang berdampak pada stabilitas negara dan ekonomi dunia.
“Saya bersyukur atas kehadiran Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa dalam rapat tingkat tinggi tentang pencegah konflik di dunia multipolar, sebagai perspektif yang Organisasi g7+ laksanakan sebagai akhir dari rapat tingkat tinggi PBB yang ke-70, pada 23 september tahun lalu di New York,” kata Presiden Horta melalui siaran pers tersebut.
Kepala negara TL itu juga dalam seminar menyampaikan tentang, kelaparan yang ada di Republik Pusat Afrika, Kongo, Madagaskar dan Yaman, terlebih dahulu di Burundi, Somalia, Sudan Selatan dan Siria.
“Data keamanaan pangan dan nutrisi di dunia pada 2022 menunjukan bahwa, sekitar 825 juta menderita krisis nutrisi kronik pada 2021. Dampak tersebut terjadi di Afrika, Sahara Selatan, Asia Selatan, Amerika dan negara lainnya,” ungkap Kepala Negara.
Sementara, Sekretaris Umum g7+, Helder da Costa mengucapkan terima kasih kepada Presiden Horta yang telah membagikan pengetahuan tentang kedamaian untuk membangun dunia.
“ Tema tersebut dapat berkontribusi dalam merefleksikan tentang realitas sebagai pengalaman yang dapat mengubah sesuatu menjadi lebih baik,” ujarnya.
Seminar tersebut juga mendapatkan partisipasi dari delegsi negara anggota organisasi g7+, delegasi dari Finlandia, Indonesia dan Austrália serta partner tim pemantau internasional.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz