DILI, 11 oktober 2022 (TATOLI)— Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Indonesia telah melakukan uji coba pada ALBN (angkutan lintas batas negara) yang akan dioperasikan DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia) dengan rute Kupang NTT Indonesia dan Dili, Timor-Leste (TL).
Melalui surat siaran pers yang diterbitkan oleh Kemenhub melalui Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Endy Irawan dijelaskan bahwa ALBN DAMRI akan mulai beroperasi pada november ini.
Kementerian Perhubungan pada 19 juli 2022 yang lalu telah menandatangani MoU on Cross Border Movement of Commercials Buses and Coaches Between Indonesia and TL.
MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI dan Menteri Transportasi dan Komunikasi TL. Saat ini untuk mempersiapkan kehadiran layanan angkutan rute Kupang-Dili tengah dilakukan penyusunan standard operating procedures (SOP) yang akan dijadikan pedoman dalam implementasi MoU tersebut antara kedua belah pihak.
Berita terkait : Kehadiran Bus DAMRI di TL, Pemerintah perlu siapkan terminal
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh hadir dalam acara pembahasan SOP dan persiapan uji coba operasional bus Antar Lintas Batas Negara yang akan dioperasikan oleh DAMRI dengan rute Kupang-Dili di Hotel Sotis Kupang pada Senin (10/10) dengan pihak TL, mengatakan, ini merupakan tindak lanjut dari program yang telah disepakati.
“Hari ini (10/10) merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Indonesia dan TL sudah bersepakat bahwa akan membuka lintas batas negara antara Kupang dan Dili sebagai representasi Indonesia dan TL. Hal ini kemudian dilanjutkan oleh MoU bapak Menteri Perhubungan pada Juli lalu. Hari ini kami membahas detil SOP nanti akan seperti apa dan telah disepakati oleh kedua belah pihak,” jelas Amirulloh.
Kehadiran angkutan lintas batas negara (ALBN) dari wilayah Indonesia yakni Kupang, NTT menuju Dili di wilayah TL merupakan bagian kerjasama RI – TL di bidang transportasi.
“Hari ini juga akan dilakukan uji coba bersama rekan-rekan dari TL dan kita akan melihat di titik mana yang akan menjadi tempat pemberhentian penumpang. Ini sangat penting karena jarak tempuhnya cukup jauh, lebih dari 9 jam. Di mana menurut aturan kalau sudah mengendarai lebih dari 4 jam, maka pengemudi harus beristirahat atau operator harus menyediakan pengemudi cadangan. Nanti akan kita lihat titik titik mana yang dapat disediakan tempat istirahat,” jelas Amirulloh.
Berita terkait : NTT sambut baik pembukaan rute bus Kupang-Timor-Leste
Menurutnya, kedekatan emosional dan nilai historis hubungan bilateral antara Indonesia dan TL juga dapat memperlancar kehadiran ALBN ini.
“TL menyatakan bahwa pada november 2022 akan datang armada bus tersebut ke TL dan kita berupaya sesegera mungkin angkutan lintas batas negara ini beroperasi. Harapannya dengan beroperasinya angkutan ini maka hubungan kedua negara semakin baik lagi dan masyarakat saya yakin masih ada ikatan emosional atau bahkan ikatan keluarga yang juga perlu didukung dengan kehadiran sarana transportasi,” jabar Amirulloh.
Amirulloh menjelaskan bahwa ALBN yang akan beroperasi ini telah disepakati memiliki standar pelayanan minimum.
“Mohon dukungan dari masyarakat di Kupang khususnya, NTT pada umumnya. Dengan tersedianya angkutan ini dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat membantu mobilitas masyarakat Indonesia yang akan ke TL,” pungkasnya.
Turut hadir sebagai perwakilan dari TL yaitu Gaspar de Araujo selaku Direktur Umum Transportasi dan Komunikasi Kementerian Transportasi dan Komunikasi TL.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
