DILI, 10 oktober 2022 (TATOLI)— Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK -tetun) telah berhasil mempertemukan kembali seorang anak berumur lima tahun dari Kupang NTT, Indonesia dengan ibunya yang sebelumnya berpisah karena konflik keluarga.
Pagi ini tangis haru meliputi wajah sang ibu, Nélia Maria José Alves setelah memeluk anaknya yang berumur lima tahun, Lutgardia Elconsenza Alves Jerónimo dalam acara penyerahana yang dilakukan di kantor MNEK, Pantai Kelapa.
Sekretaris Umum MNEK, Francisco Tilman Cepeda, mengatakan anak tersebut terpisah jauh dari ibunya antara Kupang, NTT Indonesia dan Dili, Timor-Leste karena konflik keluarga, yang dihadapi kedua orangtuanya.
“Sebenarya selama ini Ia dirawat oleh Neneknya di Kupang, tetapi Ia juga harus bersama ibunya. Untuk itu karena dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) AJAR dan Alfela dan kerjasama kedua Pemerintah akhirnya dapat mempertemukan mereka. Dan hari ini kita pulangkan,” jelas Sekretaris Umum MNEK dalam intervensinya.
Dijelaskan, selama ini Lutgardia Elconsenza Alves Jerónimo diperebutkan kedua orangtuanya Nélia Maria José Alves dan Julio Anronio Dude Jerónimo dan kasus tersebut dibawa sampai ke Pengadilan Distrik Dili.
Keputusan dari Pengadilan pada 24 september 2020 telah memberikan hak asuh sepenuhnya kepada sang ibu Nélia Maria José Alves. Tetapi pada saat itu, Lutgardia Elconsenza Alves Jerónimo telah tinggal bersama neneknya sampai akhirnya dibawa ke Kupang, NTT.
“Atas permintaan dari Bu Nelia, MNEK bekerjasama dengan konsul kita di Indonesia (Kupang) untuk melakukan pendekatan dengan kakek dan neneknya untuk mengijinkan sang anak kembali ke ibunya,” katanya.
Duta Besar KBRI di TL, Oktą Dorinus Manik meminta kepada sang nenek, Filomena Pinheiro untuk dengan tabah melepaskan cucu tersayang karena memang sudah seharusnya Lutgardia Elconsenza Alves Jerónimo kembali ke ibunya.
“Jadi saya bisa mengerti perasaan itu. Bagaimana menjaga mendidik sampai sebesar ini. Kepulangan ini tercapai berkat kerjasama semua pihak termasuk LSM disini. Saya berharap kepulangan anak ke sini ke Timor Leste bukan berarti selesai tapi hubungan silaturahmi dan kekeluargaan tetap kita harus jaga,” ucap Dubes Okto.
Sang Nenek, Filomena Pinheiro meskipun dengan berat hati, Ia dengan lapang dada harus menerima kenyataan bahwa cucunya yang sudah bersamanya selama masih berusia satu tahun dan sekarang menginjak lima tahun tersebut harus berpisah darinya.
“Saya akui saya salah jika tidak ingin mengembalikkan kepada ibunya. Saya juga seorang ibu, tentang konflik antara ayah dan ibunya itu adalah masalah mereka, tetapi dulu mereka sendiri yang memberikan anak ini kepada saya untuk dirawat,” jelasnya penuh tangis.
Nélia Maria José Alves, Ibu dari Lutgardia Elconsenza Alves Jerónimo tak mampu untuk memberi banyak komentar, tetapi hanya dapat mengucapkan terima kasih kepada LSM Alfela dan AJAR serta kedua Pemerintah yang telah membantu proses pemulangan putrinya.
“Disini saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Tetapi, saya hanya dapat berterima kasih kepada semuanya. Saya bahagia sekali bisa berkumpul kembali dengan anak saya,” tuturnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz