iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Setengah gaji Presiden Timor-Leste disumbangkan pada kaum kurang mampu 

Setengah gaji Presiden Timor-Leste disumbangkan pada kaum kurang mampu 

Presiden Republik Timor-Leste, José Ramos Horta berpidato pada sesi UNGA (Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa) ke-77 di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat. Foto Media Kepresidenan

DILI, 24 september 2022 (TATOLI)—Presiden Republik Timor-Leste (TL), José Ramos Horta dalam pidatonya di sesi UNGA (Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa) yang ke-77, mengungkapkan pada dunia bahwa demi melawan angka kemiskinan di negara TL, setengah dari gajinya diberikan pada kaum kurang mampu.

“Setengah dari gaji bulanan saya kurang dari $5.000 (setelah pajak) disumbangkan untuk keluarga kaum kurang mampu,”  ungkap Presiden  Horta dalam pidatonya di pertemuan UNGA ke-77  di New York, Amerika Serikat.

Ia sendiri, sampai saat ini belum mengizinkan pembelian kendaraan baru untuk Kepresidenan dan tidak ada anggota stafnya yang diberi mobil dinas.

“Untuk sesi UNGA ini saya membawa tujuh delegasi dan kami semua menginap di hotel termurah yang bisa kami temukan di dekat PBB,” kata Kepala Negara dalam siaran pers yang diakses Tatoli, sabtu ini.

Melalui kerjasama dengan Pemerintah, Parlemen Nasional, dan mitra internasional, TL berkomitmen untuk secara serius menghadapi kemiskinan ekstrem, kekurangan gizi pada anak, dan pengerdilan.

“Untuk menghadapi stunting dan malnutrisi, kami secara aktif mempromosikan pemberian ASI, yang bertujuan  secara drastis mengurangi penggunaan susu formula bayi, menyediakan bantuan tunai dan natural untuk ibu hamil dan ibu menyusui, memperluas pendidikan anak usia dini. Ini adalah tantangan moral dan etika. Ini komitmen kita bersama,” ucapnya.

Sejak terpilih kembali lima bulan lalu, Presiden Horta fokus pada agenda domestiknya, untuk membangun jembatan dengan bekerjasama dengan pemerintah serta melibatkan masyarakat perkotaan dan pedesaan, kaum muda dan pelajar, masyarakat sipil, pemimpin agama, dan yang lainnya untuk berkonsolidasi dalam perdamaian dan keamanan yang inklusif, memelihara demokrasi dan menghidupkan kembali ekonomi TL yang lemah.

TL sendiri dinilai demokrasi berkinerja terbaik di Asia Tenggara (Freedom House, Washington, dan Economist, Inggris) dan berada diurutan ke-17 di Media Freedom (Reporters Without Borders, Brussels).

Dikatakan, demokrasi dan Pembangunan Berkelanjutan harus maju bersama. Keduanya harus inklusif, merangkul setiap kelompok umur, pemuda, perempuan dan laki-laki. Semua lapisan masyarakat harus menikmati kesempatan yang sama dan melihat hasil nyata dari partisipasi mereka dalam proses demokrasi.

“Kepresidenan saya terbuka, tanpa gerbang besi dan tanpa keamanan bersenjata. Ini dapat diakses oleh semua orang, terutama anak-anak, yang memiliki akses tak terbatas ke halaman presiden dengan kolam renang khusus yang dibangun untuk mereka. Dan pusat kegiatan sepulang sekolah seperti belajar musik, menyanyi, membaca, melukis, permainan, komputer, dan lainnya,” jelas Kepala Negara.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!