iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

Timor-Leste partisipasi diskusi UNWTO di Maladewa

Timor-Leste partisipasi diskusi UNWTO di Maladewa

Wakil Menteri Pariwisata Masyarakat dan Budaya, Inácia da Conceição Teixeira menghadiri Pertemuan Gabungan ke-34 Komisi UNWTO untuk Asia Timur dan Pasifik dan Komisi UNWTO untuk Asia Selatan (CAP-CSA ke-34) di Maladewa. Foto MTKI

DILI, 23 juni 2022 (TATOLI)—Timor-Leste diwakili Wakil Menteri Pariwisata Masyarakat dan Budaya, Inácia da Conceição Teixeira menghadiri Pertemuan Gabungan ke-34 Komisi UNWTO untuk Asia Timur dan Pasifik dan Komisi UNWTO untuk Asia Selatan (CAP-CSA ke-34) di Maladewa.

Para pemimpin pariwisata dari seluruh Asia dan Pasifik dalam pertemuan itu lebih berbicara tentang pariwisata inovatif dan digitalisasi dengan menempatkan pembangunan ketahanan dan merangkul inovasi sebagai inti dari permulaan kembali sektor ini pada masa depan yang berkelanjutan.

Berdasarkan  data dari UNWTO mengkonfirmasi peningkatan 64% dalam kedatangan turis internasional pada kuartal pertama tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021. Pertemuan tingkat tinggi para pemimpin sektor mengidentifikasi tantangan dan peluang utama ke depan.

Berita terkait : UNWTO berkomitmen dukung pariwisata Timor-Leste

Wakil Menteri Inácia dalam intervensinya mengatakan Timor-Leste sebagai destinasi pariwisata yang sedang berkembang dan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk inovasi dan digitalisasi untuk informasi produk wisata.

“Pemerintah saat ini sedang berinvestasi untuk kapasitas digitalisasi di seluruh teritori dengan begitu bisa mendukung perkembangan pariwisata di TL yang lebih inklusif di masa depan,” ungkap Wakil Menteri Inácia dalam pertemuan tersebut.

Ia juga menyampaikan point untuk kesempatan dan tantangan rencana pembangunan pariwisata masyarakat di TL dan juga implikasi pandemi COVID-19 untuk pariwisata termasuk intervensi Rencana Pemulihan Ekonomi (PRE) di bidang pariwisata.

Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili menekankan pentingnya bekerja sama untuk mencabut pembatasan perjalanan, dengan kunci koordinasi untuk memulai kembali pariwisata dan untuk memulihkan kepercayaan dalam perjalanan internasional.

“Bagi jutaan orang di Asia dan Pasifik, pariwisata adalah jalur kehidupan yang penting. Pengembaliannya sangat penting dan harus didasarkan pada pilar inklusif dan keberlanjutan untuk kepentingan semua”, katanya.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan tatap muka pertama dari CAP-CSA selama dua tahun dan mempertemukan perwakilan dari 19 Negara Anggota, serta dari jaringan Anggota Afiliasi UNWTO.

CAP-CSA ke-34 diadakan di Maladewa dalam rangka memperingati 50 tahun negara tersebut sebagai tujuan wisata internasional. Dengan latar belakang Golden Jubilee, Kementerian Pariwisata Maladewa dan UNWTO juga para mitra  menyelenggarakan Meja Bundar Tingkat Menteri tentang Ketahanan Pariwisata melalui Inovasi dan Digitalisasi di Asia dan Pasifik.

Mengakhiri pertemuan bersama, Negara-negara Anggota memilih untuk mengadakan pertemuan berikutnya di Kamboja pada semester pertama tahun 2023.

Di balik pertemuan tingkat tinggi tersebut, UNWTO akan menjadi tuan rumah KTT Global selama dua hari tentang Pariwisata Berbasis Komunitas, dengan membawa masyarakat dan pakar sektor swasta bersama-sama untuk fokus pada potensi wisata gastronomi, wisata agro dan wisata berbasis masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!