DILI, 02 juni 2022 (TATOLI)— Presiden Republik, José Ramos Horta merayakan peringatan Hari Hak Anak Sedunia dengan ratusan anak di Istana Kepresidenan, Bairro Pite, Dili.
Presiden Horta merayakan Hari Hak Anak Sedunia yang jatuh pada 01 juni, dengan mengundang raturan anak berkumpul di Istana Kepresidenan, Bairro Pite. Perayaan hari tersebut dimulai dengan pemotongan kue di halaman Istana Kepresidenan.
“Hari ini saya mengundang kalian (anak-anak) datang di Istana Kepresidenan. Karena, hari ini peringatan Hari Hak Anak internasional, dimana semua dunia merayakannya. Jadi, hari ini saya mengundang kalian datang kesini. Karena, hari ini merupakan hari spesial untuk anak-anak,” kata Presiden Horta kepada ratusan anak yang hadir di taman Istana Kepresidenan Bairro pite.
Berita terkait : Hari Hak Anak Sedunia, UNICEF dan Ba Futuru minta tiga standar perlindungan anak pada Pemerintah
Dalam acara perayaan itu, Presiden Horta juga membagikan kue, buah-buahan termasuk peralatan sekolah dan mainan kepada anak-anak yang berkumpul merayakan Hari Hak Anak Internasional tersebut.
“Timor leste memiliki banyak produk lokal khususnya buah-buahan dan ini juga termasuk edukasi pada anak-anak, bahwa mengkonsumsi buah-buahan bernutirisi untuk Kesehatan,” ungkap Presiden Horta.
Presiden Horta juga mengatakan, anak-anak yang bekerja dengan berjualan telur di jalanan,bukan dikategorikan sebagai seorang pekerja. Karena, mereka (anak-anak) melakukan aktivitas jualan setelah memprioritaskan sekolah. “Di TL saya tidak menyebutkan pekerja anak. Karena, yang pertama mereka mendahulukan sekolah, setelah itu berjualan telur yang diberikan orang tua. Berjualan telur bukanlah pekerjaan yang berat, dan anak-anak juga tidak pernah bolos sekolah,” tutur Presiden Horta.
Menurut Presiden Horta, kategori pekerja anak seperti yang dilakukan di negara lain seperti, Bangladesh, Pakistan, India, Amerika Latin, dan Afrika. Karena, anak-anak melakukan pekerjaan berat dan itu merupakan kejahatan dan melanggar hak anak.
Kepala Negara juga mengatakan, akan menyelesaikan masalah kekurangan gizi pada anak-anak.
“Saya telah membahas dengan UNICEF dan Pemerintah untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi. Saya berdialog dengan UNICEF untuk membuat perencanaan dengan baik dan Kedutaan Besar Australia, Korea, China dan yang lainnya untuk meningkatkan pendidikan pada anak dan pada program ‘Merenda Eskolar’,” jelas Presiden Horta.
Sementara itu, Martina dos Santos, salah satu anak yang berusia sembilan tahun, merasakan senang bisa merayakan Hari Hak Anak Internasional dengan Presiden Republik di Istana Kepresidenan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz