DILI, 25 mei 2022 (TATOLI)—Duta Besar (Dubes) Indonesia di Timor Leste, Okto Dorinus Manik, rabu ini, temui Presiden Republik, José Ramos Horta, guna membahas hubungan kerjasama antara kedua negara.
“Senang bisa bertemu dengan bapak Presiden Ramos Horta dan tim kerja baru sore ini. Suatu kebangaan dan kehormatan bagi kami, bisa bertemu beliau pada minggu pertama kerjanya, tentunya kami membahas kerja sama,” kata Dubes Indonesia, pada wartawan, usai pertemuan di Istana Presiden, Bairro Pité.
Berita terkait: Dubes Indonesia : Diskusi perbatasan RI dan TL selesai tahun ini
Diplomat ini mengungkapkan, Presiden Horta berkeinginan untuk bekerja sama lebih dekat dengan Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya didaerah perbatasan, di bidang ekonomi berkelanjutan.
“Kita harap pembangunan merata dan konkrit, dimana bisa sampai daerah Ataúro karena wilayah ini memiliki potensi yang besar untuk bisnis dan wisata. Jadi Ataúro juga sebenarnya berbatas dengan Indonesia,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Dubes menginformasikan bahwa bulan lalu pemerintah Indonesia memperbaharui aturan bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), berhubung situasi pandemi COVID-19 sudah semakin membaik.
“Meskipun kunjungan ke Indonesia harus dikenai biaya Visa on Arrival (VoA) sebesar Rp 500.000 ($30), namun tes PCR sudah ditiadakan. Semuanya bertahap karena pandemi, konsekuensinya sebelumnya harus tutup perbatasan dan dibuka kembali dengan VoA. Sekarang kita tetapkan di Wini dan Motamasin. Kalau situasi kembali normal pasti bertahap kita mulai buka semua perbatasan,” tuturnya.
Dijelaskan, jika konektivitas berjalan lancar melalui penerbangan dari Indonesia ke Timor-Leste, maka biaya untuk VoA dihilangkan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Julia Chatarina