DILI, 01 april 2022 (TATOLI)— Sebanyak 40 kaum muda telah dikerahkan ke seluruh wilayah Timor-Leste (TL) untuk melakukan identifikasi pada destinasi wisata religi yang ada TL.
Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Pariwisata Keagamaan Timor-Leste (ATR-TL), Pastor Angelo Salsinha kepada Tatoli, di kantor Keuskupan Agung Dili, Lecidere, jumat ini.
“Ada 40 orang yang dikerahkan. Mereka berasal dari lima agama yang tergabung dalam ATR-TL. Mereka semau telah diberikan pelatihan,” ungkap Pastor Angelo Salsinha.
Berita terkait : USAID bantu TL luncurkan ATRTL kembangkan pariwisata keagamaan
Pastor Angelo menjelaskan, selama ini ATR-TL telah memberikan pelatihan kepada 40 kaum muda ini agar dapat melakukan identifikasi pada situs wisata religi dari setiap agama.
Dikatakan, khusus untuk wisata religi Kristen Katolik difokuskan identifikasinya di kotamadya, Manatuto (Soibada), Ermera, Ainaro (Ramelau) dan RAEOA.
Dia juga menambahkan, saat ini ATR-TL tengah mempersiapkan paket perjalanan untuk setiap situs agar bisa memfasilitasi para wisatawan yang ingin berkunjung.
Berita terkait : Pura Girinatha akan jadi pusat wisata keagamaan Hindu terbesar di TL
“Untuk kedepannya mereka sedang mengembangkan paket di setiap tempat dan mereka akan melihat bagaimana mengidentifkkasi sejarah dan situs yang tergolong kategori penting. Setelah itu, akan membuat sebuah paket terpadu untuk semua tempat tersebut,” katanya.
Pastor Angelo Salsinha mengatakan, pihaknya belum mengetahui kapan proses identifikasi ini akan diselesaikan. Tetapi, pihaknya memastikan akan rampung tahun ini agar dapat melihat perkembangan yang dapat dilakukan ATR-TL pada masa mendatang.
Berita terkait : ATR-TL sediakan $12.000 lakukan penelitian pada tempat wisata di tiga kotamadya
ATR-TL adalah asosiasi keagamaan yang telah resmi terdaftar di Pemerintah TL pada Juli 2021. ATR-TL akan berfokus pada pusat wisata religi yang ada di Timor-Leste khususnya dari lima agama seperti, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Islam dan Konghucu.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz