DILI, 15 maret 2022 (TATOLI)– Organisasi Antar Pemerintah dari 20 negara yang terkena dampak konflik (g7+) dan Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL) menandatangani nota kesepahaman yang bertujuan memperkuat kerja sama kelembagaan di bidang pendidikan.
Sekretaris Jenderal Organisasi g7+, Hélder da Costa mengatakan kerja sama ini mencakup tiga program, pertama-magang profesional bagi mahasiswa untuk belajar tentang tantangan yang dihadapi negara-negara anggota organisasi, kedua-penelitian pasca-konflik dan yang terakhir adalah penyelenggaraan seminar bersama.
“Kami berharap semakin banyak inisiatif guru untuk melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan untuk memperbaiki kebijakannya sejalan dengan proses pembangunan nasional,” ujar Hélder da Costa di sela-sela acara penandatanganan, di Kantor Pemerintah, Dili, selasa ini.
Sekjen ini juga menginformasikan bahwa pada minggu depan g7+ bekerja sama dengan UNTL dan UNPAZ akan mengadakan seminar pasca pemilu yang akan mengundang pengamat internasional agar memberikan perspektif mereka tentang proses pemilu di Timor-Leste.
Sementara itu, Rektor UNTL, João Soares Martins mengatakan kerja sama ini akan menambah pengetahuan mahasiswa tentang perdamaian dan konflik, dan bagaimana menyelesaikan konflik dan mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi.
“Penandatanganan kesepakatan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dan peneliti bekerja sama dengan g7+ untuk melakukan kajian mendalam tentang cara-cara penyelesaian konflik dan kerapuhan di Timor-Leste, termasuk di negara-negara anggota organisasi tersebut”, ujarnya.
João Soares Martins menambahkan UNTL berkomitmen untuk bekerja sama dengan universitas nasional dan internasional agar bisa melakukan penelitian bersama untuk mencapai tujuan g7+.
Kerjasama antara g7+ dan UNTL ini akan berlangsung selama lima tahun, dimulai 2022 hingga 2027.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz