DILI, 08 februari 2022 (TATOLI)— Proses pembelian 10.000 bibit kelapa dari tiga negara untuk Timor-Leste (TL) yang direncanakan Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP) terhambat akibat pandemi Covid-19 yang kembali melonjak di beberapa negara.
Menteri Pertanian dan Perikanan, Pedro dos Reis mengatakan hingga saat ini Pemerintah tengah mempersiapkan lahan untuk pembibitan kelapa di Kotamadya Viqueque. Direktorat Nasional Pertanian dan Kerjasama Sektor Swasta MAP tengah mengupayakan agar segera direalisasikan proses pembelian tersebut.
“Saya mengorientasikan mereka untuk berjalan dengan cepat. Kita ingin menanam kelapa dengan kelompok tanaman yang lain. Kita juga perlu melihat secara baik-baik saat akan melakukan pembelian. Namun, hingga kini beberapa negara masih menghadapi pandemi,” kata Menteri Pedro secara esklusif kepada Tatoli, di Kantor MAP, Comoro, Dili, senin.
Dia menjelaskan, semua cara terus diupayakan pemerintah dalam melakukan komunikasi dengan negara yang telah ditetapkan untuk pembelian bibit kelapa. Ketiga negara tersebut adalah, Indonesia, Malaysia dan Thailand.
“Sebagai negara kita selalu melakukan komunikasi dengan ketiga negara tersebut. Kita tidak berdiam saja, namun tetap berusaha,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Nasional Pertanian dan Kerjasama Sektor Swasta MAP, Fernando Egidio Amaral mengklarifikasi bahwa, rencana awal kementerian untuk merevitalisasi industri kelapa di TL, dengan mendatangkan 10.000 bibit kelapa terbaik dari tiga negara pada tahun 2021.
Dilain pihak, sebelumnya juga, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk TL, Okto Dorinus Manik menyebutkan pihaknya, akan memberikan bantuan teknikal asisten untuk petani di Viqueque demi melakukan revitaslisasi kelapa. Tetapi semuanya terkendala akibat pandemi Covid-19.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz