DILI, 08 februari 2022 (TATOLI)- Sekretaris Negara untuk Lingkungkan Hidup (SEA), Demétrio do Amaral de Carvalho menyarankan adanya kenaikan pajak import untuk pakaian bekas (OB-Obralan). Karena, pakaian OB memiliki resiko bencana limbah tekstil.
“Timor-Leste (TL) dinilai dapat memiliki resiko bencana sampah pakaian OB. Karena, jumlah impor pakaian bekas dari luar negeri ke TL memiliki angka yang tinggi,” kata Sekretaris Negara, Demétrio kepada Tatoli secara eksklusif di kantor SEA, Bebora, Dili, selasa ini.
Menurutnya, untuk membantu pengurangan impor pakaian bekas ke TL, harus ada tindakan dari pihak Kementerian Pariwisata, Perdagangan dan Industri serta Otoritas Kebapeanan atau Beacukai.
Dikatakan, TL memiliki resiko yang besar untuk masuk dalam bencana pakaian bekas. “Kami memiliki pengalaman ketika membersihkan laut menemukan banyak pakaian bekas,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa banyak ibu-ibu yang melakukan bisnis OB sebagai salah satu bisnis untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena, proses tersebut gampang dilakukan, tetapi resikonya sangat besar untuk lingkungan hidup.
“Jika penjualan pakaian OB tidak bisa dihentikan, maka pajak harus dinaikan. Jika, tidak kedepannya akan memberikan dampak buruk kepada lingkungan laut,” katanya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz