iklan

EKONOMI, POLITIK, DILI

ANCT -TL dan Organisasi Masyarakat Sipil, minta kenaikan harga tembakau    

ANCT -TL dan Organisasi Masyarakat Sipil, minta kenaikan harga tembakau     

Foto google

DILI, 20 desember 2021 (TATOLI) – Aliansi Nasional untuk Pengendalian Tembakau di Timor-Leste (ANCT-TL) dan Organisasi Masyarakat Sipil meminta kepada Kementerian Pariwisata, Perdagangan dan Industri, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan untuk menaikan harga tembakau.

“Harga yang pantas untuk satu bungkus tembakau sekitar lima dolar dan tidak boleh dijual terpisah,” kata Direktur Eksekutif ANCT-TL, Sanches Fernandes, pada wartawan di Mandarim, Dili.

Dia menjelaskan,  akibat dari kenaikan harga, Pemerintah harus mengendalikan penyelundupan tembakau, karena dapat menyebabkan maraknya perokok di dalam negeri.

“Kenaikan harga tembakau akan berkontribusi pada transaksi ilegal. Menurut data penyelundupan tembakau di Batugadé, Oé-Cusse dan Suai, ada 11 jenis paket tembakau yang berasal dari Indonesia”, ujarnya.

Dia pun  mengucapkan selamat kepada anggota Parlemen Nasional yang menyetujui kenaikan pajak tembakau menjadi $50 per kilogram.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Pemuda Nasional Timor-Leste, Mateus Lemos Soares, percaya bahwa kenaikan harga tembakau akan berkontribusi pada kesehatan penduduk yang lebih baik.

“Kementerian harus bertanggung jawab mengendalikan harga tembakau,” katanya.

Selain itu, Direktur Eksekutif Forum Lembaga Swadaya Masyarakat Timor-Leste (FONGTIL), Daniel do Carmo, berpendapat bahwa lebih baik mencegah merokok daripada mengobati penyakit yang ditimbulkannya.

“Kenaikan bea-cukai rokok membantu Pemerintah untuk membeli obat penyakit tidak menular dan generasi muda akan hidup sehat”ucapnya.

Menurut data ANCT-TL, 70% orang dewasa dan 30,9% pemuda dan pemudi berusia antara 13 dan 15 tahun merokok dan seribu orang meninggal setiap tahun. Pemerintah menghabiskan antara $7 juta hingga $8 juta untuk pengobatan penyakit tidak menular.

Dilain pihak, Perdana Menteri Timor, Taur Matan Ruak, juga menganjurkan kenaikan pajak tembakau dan minuman beralkohol untuk menjamin lebih banyak pendapatan domestik dan kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Menurut PM Taur,    Timor-Leste ditunjuk oleh organisasi internasional sebagai salah satu negara dengan prevalensi perokok tertinggi, terutama di kalangan anak muda. Ia juga mengingatkan bahwa, selama beberapa dekade terakhir, beberapa negara telah berhasil menggunakan pemotongan pajak untuk mengurangi konsumsi tembakau.

“ Tujuan untuk mengurangi konsumsi tembakau, produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan, kenaikan tarif cukai yang berlaku untuk tembakau diperkirakan, dari saat ini $19 per kilogram menjadi $25 per kilogram. Dan sekarang  usulan Anggota Parlamen Nasional menyetujui kenaikan pajak tembakau menjadi $50 per kilogram,” ujarnya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor    : Armandina Moniz

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!