DILI, 16 desember 2021 (TATOLI) – Sekretaris Negara urusan Seni dan Budaya (SEAK) Teófilo Caldas mengatakan, Timor-Leste (TL) perlu meningkatkan produksi dan kualitas Tais untuk pasar internasional setelah Tais diakui sebagai warisan budaya takbenda.
SEAK Teófilo Caldas kepada Tatoli, di Parlamen Nasional (PN), kamis ini menjelaskan, ketersediaan Tais di pasar terbatas, sehingga sangat mahal untuk dibeli oleh masyarakat biasa maupun untuk diekspor.
“Kami perlu meningkatkan kuantitas Tais untuk pasar internasional, tetapi kami juga perlu memastikan kualitas produk yang akan dijual di seluruh dunia. Jadi, butuh waktu bagi pemerintah untuk menyadarkan masyarakat untuk meningkatkan produksi Tais di masa depan,” kata SEAK, Teófilo.
Berita terkait : Tais Timor resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda yang perlu dilindungi
“Kami telah mempromosikan Tais kami ke dunia melalui turis. Anda tahu ketika ada pengunjung dan turis yang datang ke negara itu, kami selalu menyajikan Tais sebagai oleh-oleh, serta ketika anggota pemerintah melalukan kunjungan ke luar negeri, selalu membawa Tais sebagai sovenir,” kata Teófilo.
Teófilo meminta para perempuan TL menenun dengan memastikan kualitas Tais untuk pasar internasional. “Memastikan kualitas Tais Timor-Leste penting untuk bersaing dengan kain lain yang diproduksi oleh negara lain, seperti di Filipina dan Indonesia,” katanya.
Berita terkait : Pengakuan Tais beri peluang bagi warisan budaya TL yang lain
Setelah Tais diakui sebagai warisan budaya takbenda, Teófilo mengatakan TL perlu melestarikan tenun tradisional Timor.
“Saya juga ingin mengajak para perempuan Timor untuk mewariskan tenun tradisional Timor Tais kepada generasi muda. Sehingga ketika mereka tidak ada, setidaknya generasi muda bisa tetap menenun Tais,” tegasnya.
Berita terkait : Timor Aid promosi produk Tais dalam katalog
Selain itu, Teófilo juga meminta petani untuk menanam lebih banyak tanaman rami untuk melestarikan tenun tradisional murni Tais dari tanaman Ramie dan tanaman tinta botani.
“ Saat ini, beberapa kain dan tinta diimpor oleh Cina dan Indonesia. Ini merupakan ancaman karena mungkin akan kehilangan kapas murni tradisional di masa depan,” tuturnya.
Reporter : Filomeno Martins
Editor : Nelia Borges Rosario (penerjemah : Armandina Moniz)