iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, AILEU, ERMERA, LIKISÁ

175.840 orang terima manfaat dari program SRC

175.840 orang terima manfaat dari program SRC

Perwakilan UNDP di Timor-Leste, Munkhtuya Altangerel. Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 14 desember 2021 (TATOLI)—Sebanyak 175.840 orang dari enam kotamadya di Timor-Leste (TL) telah menerima manfaat dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) melalui Program Menjaga Masyarakat Perdesaan (SRC-Safeguarding Rural Communities).

Perwakilan UNDP di Timor-Leste, Munkhtuya Altangerel menjelaskan program melindungi masyarakat pedesaan dan aset fisik mereka dari bencana akibat iklim di TL dikerjakan UNDP dimulai sejak januari 2020 sampai januari 2021 melalui kerjasama dengan Sekretaris Negara urusan  Lingkungan (SEA) dan Proyek GCF (Green Climate Fund).

Total anggaran program tersebut berjumlah $ 59.443.867,  terdiri dari GCF $22.356.805, Pembiayaan bersama Pemerintah $36.687.062 dan UNDP $400.000 dan   175.840 orang menjadi penerima manfaat langsung dari enam kotamadya masing-masing,  Lautem, Baucau, Viqueque, Aileu, Ermera dan Liquiça.

“Melalui kerjasama dengan program ini juga membahas hambatan kelembagaan, keuangan dan legislatif untuk meningkatkan ketahanan iklim infrastruktur pedesaan skala kecil yang rentan,” kata Munkhtuya pada Tatoli, di kantor PBB, Caicoli, Dili, selasa.

Dikatakan, pengembangan untuk program SRC sekitar 70% penduduk TL (840.000 orang) tinggal di daerah pedesaan. Kehidupan dan mata pencaharian mereka sangat rentan terhadap bahaya yang disebabkan oleh perubahan iklim termasuk banjir bandang, tanah longsor, erosi tanah, kekeringan, di medan yang tidak menguntungkan dan kondisi sosial ekonomi yang sulit.

Menurut pemodelan perubahan iklim, peristiwa iklim ekstrem dan kerusakan terkait setidaknya akan berlipat ganda menjelang pertengahan abad. Cuaca ekstrem yang intensif merusak infrastruktur penting, terutama pasokan air dan struktur drainase, tanggul, serta jalan dan jembatan, membuat penduduk pedesaan terisolasi dan kekurangan layanan dasar.

Adapun tantangan yang lain dimana lebih dari 60% orang TL terlibat dalam pertanian subsistem yang sangat rentan terhadap kekeringan dan banjir.

Munkhtuya mengharapkan dari program ini bisa mengembangkan, memantau, dan mengintegrasikan informasi risiko iklim ke dalam kebijakan, peraturan, dan lembaga untuk menginformasikan perencanaan dan pengelolaan infrastruktur pedesaan skala kecil yang tahan terhadap iklim

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!