DILI, 10 desember 2021 (TATOLI)— Ketua Dewan Administrasi Otoritas Pelapuhan Timor-Leste (APORTIL), Flávio Cardoso Neves mengatakan tiga awak asing dari luar negeri akan membantu mengoperasikan Kapal Berlin-Ramelau.
Kapal Berlin Ramelau tiba di Pelabuhan Dili dengan awak sebanyak 17 orang dan semuanya dari luar negeri. Para awak ini akan kembali ke negaranya masing-masing setelah acara penyerahan kapal.
Berita terkait : Kapal Berlin Ramelau tiba di pelabuhan Dili
“Kita akan lihat semua kemungkinan yang ada dan melakukan pengajuan agar beberapa dari mereka bisa dikontrak. Kita butuh tiga orang untuk bantu awak kita di sini. Kita bisa ambil tiga dari 17 awak ini,” jelas Flávio di Pelabuhan Dili, jumat ini.
Menurutnya, Timor-Leste (TL) sendiri sudah menyiapkan 14 awak atau anggota kru yang sudah mengikuti pelatihan dari Pelatih Belanda untuk bekerja dan bisa mengoperasi Kapal Berlin-Ramelau.
Dilihat dari kondisi kapal tersebut, maka TL juga membutuhkan awak orang asing untuk membantu mengenalkan lebih baik proses operasi kapal tersebut.
Berita terkait : Liburan akhir tahun, Berlin-Ramelau siap layani masyarakat Atauro dan RAEOA
“Kita tahu bahwa Kapal ini dengan design yang modern dan kita sudah menyiapkan orang Timor untuk menjadi anggota kru kapal, tetapi di beberapa bidang spesialis kita membutuhkan orang dari luar negeri,” ungkapnya.
Dikatakan, 17 awak yang datang bersama dengan Kapal Berlin Ramelau terdiri dari Nahkoda, Awak Kabin. Selain itu, Konsultan dan Penanggungjawab Perusahaan Konstruksi Kapal Berlin Ramelau.
Dia mengatakan, selain sumber daya manusia yang dibutuhkan, pemerintah juga harus segera menyiapkan tempat docking agar pemerintah tidak harus mengeluarkan banyak dana untuk proses pemeliharaan kapal yang biasanya dilakukan di luar negeri.
“Pemerintah harus memberi perhatian untuk menetapkan sebuah docking kapal di TL karena jika sudah ada kapal baru, agar kita tidak lagi banyak mengeluarkan uang ke luar negeri untuk perbaikan dan perawatan kapal,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan adanya docking sendiri maka akan membuka peluang kerja bagi sumber daya TL yang selama ini memiliki pengetahuan tentang perawatan dan perbaikkan kapal. Ini pun akan menjadi sebuah jalan bagi pemerintah untuk menghargai sumber dayanya sendiri.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz