DILI, 24 november 2021 (TATOLI)— Direktur Agro-Commerce dan Sektor Swasta Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP), Fernando Egidio Amaral mengatakan Sistem Pertanian Terpadu (STP) yang saat ini sedang diimplementasi di desa Raitahu, kotamadya Viqueque akan membantu Pemerintah Timor-Leste (TL) realisasikan program Rencana Pemulihan Ekonomi (RPE).
STP untuk agro-commerce adalah program yang ditempatkan pada tanah seluas 145 hektar di desa Raitahu, kotamadya Viqueque oleh MAP pada 5 oktober 2021 dengan anggaran sebesar $650.000.
“Tahun 2021 melalui Annggaran Transfer Publik kita alokasikan dana untuk berbagai aktivitas dan salah satunya adalah mengorganisir untuk melakukan soasialisasi Program RPE di Raitahu. Kita lakukan survei dan penempatan tanah tersebut seluas 140 hektar lebih. Ini adalah kegiatan awal untuk mengetahui luas tanah,” kata Fernando pada Tatoli di Kantor MAP, Comoro, selasa.
Ia menyebutkan, kegiatan yang sudah dilakukan adalah normalisasi tanah khususnya pada pohon-pohon besar, membuat jalan untuk diakses dan mendirikan pagar di sekelilingnya demi menjamin keamanan bagi pertanian terpadu.
Dikatakan, 25 kaum muda berhasil mengikuti pelatihan hampir satu tahun di AICAT Israel (Arava International Center for Agriculture Training atau Pusat Pelatihan Pertanian Internasional Arava) telah ditempatkan untuk mengembangkan STP tersebut.
“Keterlibatan mereka untuk bekerja sama dekan masyarakat di Viqueque dalam pengembangan STP yaitu hortikultura yang akan berfokus pada penanaman pisang, jahe dan produk lainnya,” ungkapnya.
Disebutkan, untuk bidang peternakan sendiri akan dibuat kandang untuk kerbau, babi dan kambing. Untuk perikanan akan dibuatkan juga kolam besar delapan sampai sepuluh untuk mebudidayakan ikan berbagai jenis. Selain itu, akan ada demonstrasi pertanian yang mewakili wanatani (agroforestry) di Viqueque.
Diapstikan, dengan berjalannya implementasi STP di Viqueque untuk Agro-Commerce akan memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi khususnya masyarakat setempat dan meningkatkan produksi dalam negeri.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz