DILI, 25 September 2021 (TATOLI) – Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo, menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan atas wafatnya mantan Komandan Angkatan Bersenjata untuk Pembebasan Nasional Timor-Leste (FALINTIL), Ma’Huno Bulerek Karathayan.
“Timor-Leste (TL) kehilangan gerilyawan terbaik. Saya sangat sedih dan berduka. Almarhum meninggalkan kenangan yang tidak bisa dilupakan masyarakat TL. Karyamu akan tetap ada, serta nilai-nilai dan prinsip-prinsip perjuangan tetap hidup dalam hidup kami,” ungkap Presiden Lú Olo dalam pernyataannya yang diakses Tatoli, sabtu ini.
Berita terkait : Komandan Ma’huno wafat, TL berkabung tiga hari
Ma’Huno adalah salah satu pendiri partai Asosiasi Sosial Demokrat Timor (ASDT- Associação Social Democrática Timorense), anggota Pusat Komite Fretilin, Kepala Dewan Politik Militer Front Bersenjata, Sekretaris Komite Fretilin, Komandan Wilayah Tiga yang menginspirasi kaum muda dari front klandestin pada masa pendudukan Indonesia.
Ma’Huno juga mengambil alih perjuangan pada saat itu, setelah Xanana Gusmão ditangkap pada 1992.
Berita terkait : Keluarga setuju serahkan jenazah Ma’huno ke negara
Untuk menghargai jasa dan dedikasi Ma’Huno selama ini, pemerintah melalui rapat Dewan Menteri luar biasa, menyetujui tiga hari berkabung nasional, dengan menaikkan bendera setengah tiang di seluruh wilayah TL.
Ma’Huno Bulerek Katahyano lahir pada 24 September 1949 dan meninggal pada 24 September 2021, di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) Dili.
Reporter: Jesuína Xavier
Editor: Zezito Silva (penerjemah : Armandina Moniz)