DILI, 17 September 2021 (TATOLI)— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengusulkan pada semua pemilih untuk segera divaksin sebelum menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2022, demi mencegah resiko penyebaran Covid-19.
Berita terkait : UNDP-KPU-STAE diskusi persiapan Pilpres pada masa pandemi
Direktur Layanan Kesehatan Kemenkes, Odete Viegas menjelaskan, kriteria mengikuti pemilihan sepenuhnya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Sekretariat Teknik Penyelenggara Pemilu (STAE). Namun, Kemenkes menyarankan untuk setiap pemilih yang ingin berpartisipasi pesta demokrasi ini sudah divaksinasi.
“Kita ingin semua orang yang akan memilih harus divaksin. Ini adalah satu-satunya jalan, dan sekarang ini untuk dosis pertama sudah 50% dan dosis kedua 30%. Rencananya, Kemenkes sampai november ini bisa mencapai presentasi 70% atau 80%. Ini adalah rekomendasi dari kami,” kata Odete kepada wartawan, usai diskusi persiapan Pilpres 2022, di Timor-Plaza, Dili, kamis.
Berita terkait : Persiapan Pilpres, STAE dan KPU gelar pertemuan
Ia meminta, agar staff KPU dan STAE yang bekerja di setiap Tempat Pemunggutan Suara (TPU) harus divaksin dan mengikuti protokol kesehatan (Prokes) seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu, harus memberikan kondisi yang layak agar masyarakat yang datang bisa memiliki akses.
“Jika 80% penduduk sudah divaksin, setiap kegiatan bisa dilakukan. Namun, prokes harus tetap dipatuhi,” pintanya.
Ia meminta kepada KPU dan STAE untuk mempersiapkan rencana cadangan agar setiap pekerjaan terintegrasi. Karena ini melibatkan beberapa Kementerian. Selain itu, dibutuhkan juga sosialisasi agar setiap kementerian bisa memilih kegiatannya sendiri.
Sementara itu, Ketua KPU, José Agostinho da Costa Belo Pereira, berharap sebelum akhir tahun angka vaksinasi bisa mencapai target yang diinginkan.
“Pemilihan masih tahun depan. Kita berharap Kemenkes dan semua orang harus divaksin untuk memfasilitasi pemilihan ini, ” katanya.
Dilain pihak, Direktur STAE, Acilino Manuel Branco menjelaskan, STAE tetap mengikuti prokes dari WHO dan Kemenkes. Untuk itu, pihaknya mempersiapkan rencana untuk melakukan sosialisasi ke semua orang agar segera mengikuti vaksinasi.
“Saya harap di beberapa bulan ke depan setiap pemilih sudah divaksin, termasuk staff TPS,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan mengorganisir segalanya sesuai prokes namun salah satu kendala terbesar adalah proses kampanye dengan formal biasanya membuat kerumunan dan tidak bisa dikontrol apalagi untuk menjaga jarak.
Menurut data Kemenkes pada kamis (16/09) menunjukkan masyarakat TL yang telah divaksin dosis pertama mencapai 53,6% dan dosis kedua telah mencapai 30,2%.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz