DILI, 23 agustus 2021 (TATOLI) – Dewan Tinggi Pertahanan dan Keamanan (Conselho Superior de Defesa e Segurança-CSDS) dan Dewan Negara (Conselho de Estado-CE), senin ini mengusulkan memperpanjang keadaan darurat ke-17 kepada Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo.
Kepala Staf Presiden Republik, Francisco Vasconcelos, mengatakan dua dewan mengusulkan hal tersebut, melalui video konferensi dengan Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo agar mengirim surat ke Parlemen Nasional dengan tujuan menyetujui deklarasi keadaan darurat ke-17.
Berita terkait : Pemerintah minta Presiden Lú Olo perpanjang lagi keadaan darurat
“Kedua dewan mengusulkan kepada Presiden Republik agar menyampaikan permintaan kepada Parlemen Nasional untuk mengizinkan atau tidak memperpanjang lagi keadaan darurat,” kata Francisco kepada wartawan di Istana Kepresidenan Aitarak-Laran, Dili, senin ini.
Dia menjelaskan, alasan kedua dewan mengusulkan keadaan darurat karena peningkatan jumlah kasus baru Corona virus dan kehadiran varian delta. Sehingga membutuhkan pembaruan status dengan tujuan mencegah penyebaran virus tersebut.
Berita terkait : Cegah varian delta, Presiden diminta surati PN setujui keadaan darurat ke-16
Sementara itu, Direktur Eksekutif Luta Hamutuk, José Alves da Costa, mengatakan nomor kasus Covid-19 dan kehadiran varian delta di Timor-Leste terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir, berdasarkan data dari Pusat Manajemen Terpadu Krisis (SIJK).
“Sebagai masyarakat sipil, kami meminta pemerintah melakukan pengelolaan yang memadai, yaitu pada tenaga kesehatan, alat kesehatan dan lainnya serta pada infrastruktur untuk menghadapi situasi terburuk”, sarannya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (MS).
Timor-Leste saat ini melaporkan 3.264 infeksi virus corona baru yang aktif, dari 14.216 kasus terkonfirmasi, 10.904 sembuh, dan kasus kematian berjumlah 48.
Sebelumnya, Presiden Republik menetapkan keadaan darurat ke-16 untuk 30 hari. Keadaan darurat dimulai pada pukul 00:00 tanggal 1 Agustus dan akan berakhir pada pukul 23:59 tanggal 30 Agustus 2021.
Reporter : Domingos Piedade Freitas
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)